- Istimewa
Komunitas Driver Tolak Tegas Grab Akuisisi GoTo, Langsung Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo
Jakarta, tvOnenews.com - Gelombang penolakan terus disuarakan oleh pengemudi usai rumor Grab akuisisi GoTo, salah satunya oleh Perkumpulan Online Roda Dua Se-Jawa Barat atau Poros.
Poros telah membuat surat terbuka kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurut POROS akuisisi ini mematikan pengemudi ojol.
“Akuisisi mematikan pilihan bagi mitra driver, mitra penjual maupun pengguna karena adanya kenaikan tarif harga potongan bagi mitra dan kenaikan biaya penggunaan jasa yang ekstrem kepada pengguna. Mitra pengemudi juga beresiko menghadapi sistem yang lebih ketat dalam pembagian orderan dan penentuan tarif,” papar Ketua Umum Poros Jabar Nurman Jaelani, dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).
Menurut Nurman saat akuisisi dilakukan oleh perusahaan asing terhadap perusahaan lokal akan mengakibatkan keuntungan yang didapatkan dari hasil kerja para mitra driver akan dibawa pihak asing ke luar negeri.
Belum lagi ancaman terhadap kemandirian digital dan perekonomian negara sangat besar.
Akuisisi juga akan menghilangkan keberadaan perusahaan karya anak bangsa yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Untuk itu Nurman meminta Presiden menaruh perhatian pada rencana ini demi menjaga dan mempertahankan karya anak bangsa dari ancaman penguasaan pihak asing.
Sebelumnya Koalisi Ojol Nasional (KON) dengan tegas menolak rumor merger Grab-GoTo yang santer dilaporkan beberapa waktu terakhir karena kekhawatiran bahwa penggabungan dua raksasa transportasi online tersebut tersebut dapat mempengaruhi pendapatan para pengemudi ojol.
“Bagi para pengemudi ojek online (ojol) dan mitra penjual, merger ini bisa memberikan dampak yang beragam. ada kekhawatiran bahwa kebijakan baru perusahaan hasil merger ini akan mempengaruhi pendapatan mereka,” ungkap Andi Kristiyanto, Ketua Presidium KON, pada Sabtu (10/5/2025).
Ia melanjutkan bahwa mitra pengemudi adalah pihak yang paling dirugikan jika merger ini benar-benar terjadi.
“Mitra pengemudi, baik ojek online maupun taksi online, juga berisiko menghadapi sistem yang lebih ketat dalam pemberian order dan penentuan tarif,” jelasnya.
Rumor mengenai rencana Grab mengakuisisi GoTo makin menguat.
Berdasarkan laporan Reuters menyebutkan bahwa kesepakatan dikabarkan akan rampung di kuartal II tahun ini.(lkf)