- Antara
Polisi Ungkap Tawuran di Manggarai Ada Sejak 1970, Pemicunya Masalah Senggolan-Cewek
“Para peserta apel yang saya hormati, perlu diperhatikan juga kejadian tawuran remaja mengalami peningkatan satu bulan terakhir, tercatat ada 45 kasus tawuran yang terjadi selama April 2025 di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Karyoto.
Jenderal Polisi Bintang Dua itu menegaskan bahwa tawuran tidak hanya menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, tawuran merupakan cikal bakal bibit aksi premanisme.
“Fenomena tawuran ini bukan hanya berpotensi besar mengganggu stabilitas Kamtibmas, tapi juga merupakan cikal bakal serta bibit aksi premanisme yang dapat berkembang di masa depan,” ungkap Karyoto.
Selain itu, Karyoto juga menyoroti aksi premanisme yang saat ini kerap terjadi di lingkungan masyarakat di antaranya tawuran remaja yang disiarkan langsung (live) di Instagram, pemalakan parkir liar di kawasan Monas, dan aksi premanisme yang dilakukan Ormas terhadap perusahaan-perusahaan.
Kemudian, Karyoto menegaskan dengan operasi ini, dipastikan seluruh pelaku tindak pidana yang tergolong dalam aksi premanisme akan diberikan sanksi hukum tanpa toleransi.
“Operasi anti premanisme dilaksanakan dengan target utama untuk memastikan seluruh pelaku tindak pidana yang tergolong dalam aksi premanisme, baik yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok akan diberikan sanksi hukum yang tegas tanpa toleransi ataupun pengecualian,” tegas Karyoto.
Adapun operasi itu akan dilaksanakan mulai 9 Mei 2025 sampai dengan 23 Mei 2025, dengan melibatkan 999 personel gabungan.
“Operasi anti premanisme yang kita laksanakan hari ini akan melibatkan 999 personel yang terdiri dari pasukan gabungan TNI AD, AL, AU sebanyak 306 personel. Polri sebanyak 663 personel, dan 30 personel Pemda DKI,” terangnya.
Lebih lanjut, Karyoto menerangkan bahwa dalam praktiknya, semua aparat yang terlibat akan siap turun untuk menangani segala hal yang berkaitan premanisme.
“Saya berharap sinergi antara Polri TNI dan Pemda DKI dapat lebih dioptimalkan untuk memberantas seluruh jaringan premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” tegas Karyoto. (ars/raa)