news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sulawesi Tenggara Produksi Ferronickel untuk Pertama Kalinya.
Sumber :
  • Istimewa

Sulawesi Tenggara Produksi Ferronickel untuk Pertama Kalinya

Smelter Merah Putih milik PT Ceria Nugraha Indonesia (Ceria Group) di Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pertama kalinya berhasil memproduksi ferronickel.
Selasa, 29 April 2025 - 03:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Smelter Merah Putih milik PT Ceria Nugraha Indonesia (Ceria Group) di Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pertama kalinya berhasil memproduksi ferronickel.

Ferronickel bukan sekadar logam tetapi simbol komitmen besar menuju industri nikel berkelanjutan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG).

CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata mengungkapkan pencapaian monumental dengan target Project Commercial Operation Date (PCOD) turut memperkuat posisi Indonesia sebagai pionir dalam pengembangan industri nikel hijau berbasis ESG.

"Alhamdulillah atas izin Allah, di momentum istimewa ini, Smelter Merah Putih berhasil memproduksi ferronickel perdana. Ini bukan hanya kebanggaan PT Ceria, tapi juga untuk Indonesia," ungkap Derian, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Derian menuturkan ferronickel adalah bahan strategis untuk industri dunia menjadi tulang punggung pembuatan stainless steel dan bahan utama komponen kendaraan listrik (EV).

Derian menegaskan produksi perdana ini bukanlah akhir, tetapi justru permulaan melainkan pihaknya siap melanjutkan pembangunan RKEF Line 2, Line 3, dan Line 4 dengan menargetkan total kapasitas produksi 252.800 ton ferronickel per tahun.

"Namun lebih dari itu, melalui inovasi teknologi, PT Ceria memastikan bahwa ferronickel yang dihasilkan bukan hanya berkualitas tinggi, tetapi juga membawa misi keberlanjutan," kata Derian.

Tak hanya itu, kata Derian, pihaknya juga akan mengembangkan Nickel Matte Converter, Nickel Sulphate Plant, dan High Pressure Acid Leach (HPAL) Plant untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) material kunci baterai kendaraan listrik dunia.

Menurutnya dengan produksi ferronickel perdana ini, PT Ceria menegaskan bahwa era baru industri nikel hijau telah resmi dimulai.

"PT Ceria telah menyalakan kebangkitan dan semangat perubahan mendorong Indonesia lebih cepat masuk ke era industri hijau global, memperkuat posisi sebagai pemimpin dunia dalam rantai pasok energi bersih. Dari Kolaka, semangat keberlanjutan Indonesia bergema ke seluruh dunia," kata Derian.

Sementara itu, General Manager RKEF Operation Readiness PT Ceria, Roimon Barus mengatakan smelter Merah Putih Ceria mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA untuk memproduksi ferronickel sebesar 63.200 ton per tahun atau sekitar 13.900 ton logam nikel. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

08:01
01:23
02:26
04:21
07:41
01:44

Viral