- Sinto-tvOne
Suami Bu Salsa Buka-bukaan, Akui Setiap Malam Kurang Tidur Gara-Gara "Skandal" Istrinya, Cari Solusi Hentikan Peredaran Video Syur Teman Hidupnya
Jember, tvOnenews.com - Luqman Hakim (32) suami Bu Salsa “guru di Jember” akhirnya buka-bukaan. Dia mengakui setiap malam kurang tidur gara-gara “skandal” video syur istrinya.
Namun, suami Bu Salsa terus mencari solusi untuk menghentikan peredaran video syur teman hidupnya itu yang sudah dilihat banyak warganet.
Luqman yang kebetulan merupakan ahli IT terus berselancar di dunia maya setiap hari, setiap malam sampai, hingga kurang tidur demi berburu pelaku yang memperjualbelikan video syur istrinya.
"Kebanyakan tangan pertama yang menerima video syur langsung dari korban keberadaanya tidak terdeteksi. Bisanya hanya mendeteksi orang yang menjual di internet karena akunnya jelas. Jadi pelaku tangan kedua yang bisa dideteksi,” kata dia saat diwawancarai tvOnenews.com dikutip pada Selasa (25/3/2025).
Luqman mengatakan di samping mencari solusi sendiri terkait skandal video syur Bu Salsa ini, dia juga turut menyerahkan kasus yang menyeret istrinya ke Polres Jember.
"Kasus istri saya biar pihak kepolisian yang menyelidiki. Saya berharap tidak ada lagi kasus Bu Salsa lain,” harapnya.
Suami Bu Salsa yang juga merupakan PNS di Kecamatan Panti ini bukanlah orang biasa.
Sebagai orang yang dikenal ahli di bidang IT, bahkan diundang sebagai narasumber di seminar-seminar IT, sering menerima curhatan sejumlah warganet terutama dari kalangan guru.
"Banyak yang curhat masalah IT pada saya. Tidak hanya orang Jember, di luar Jember pun banyak," ujarnya.
Dia menyebut banyak yang curhat kepadanya lantaran dijebak dengan video dan gambar porno.
Kata dia, modus yang menjebak orang-orang yang curhat kepadanya sama seperti Bu Salsa. Mereka dirayu melalui media sosial lalu diiming-imingi harta benda.
Luqman menyebut mereka diminta membuat video atau foto syur lalu nantinya pelaku memperjualbelikan di laman khusus.
Ahli IT ini menyebut harga satu video syur itu bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Menurutnya, korbannya tidak hanya wanita dewasa saja, tapi juga remaja bahkan anak-anak.
Pasalnya, menurut penilaian Luqman, pasar dan konsumen video syur di dunia maya memiliki sasaran sendiri.