news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

ILUSTRASI - Jenazah.
Sumber :
  • Freepik-peoplecreations

Polisi Ungkap Ada Pesta Miras Sebelum Mahasiswa UKI Tewas Diduga Dikeroyok, Ini Faktanya

Ada pesta miras sebelum mahasiswa UKI tewas diduga dikeroyok di kampus.
Jumat, 7 Maret 2025 - 10:23 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik tewasnya mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erzha Walewangko (22), yang diduga dikeroyok di area kampus pada Selasa (4/3/2025).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa ada pesta minuman keras (miras) sebelum peristiwa terjadi. 

Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dari saksi berinisial EFW.

“Pesta miras terjadi pada hari Selasa, 4 Maret 2025, sekira pukul 16.30 WIB. Meminum minuman beralkohol jenis arak Bali bersama dengan ketiga-temannya, yaitu A dan H," kata Ade Ary, kepada wartawan, pada Jumat (7/3/2025).

Selanjutnya saksi berinisial EFW kembali ingin membeli miras sekitar pukul 17.00 WIB. 

Saat keluar kampus, saksi bertemu dengan korban dan ditanya hendak pergi ke mana dan dijawab beli arak Bali di toko kawasan Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.

"Setelah membeli minuman tersebut, antara saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI," jelas Ade Ary.

Ade Ary menuturkan saat pesta miras ini tiba-tiba terjadi cekcok mulut yang tidak diketahui apa penyebabnya.

Cekcok sempat reda, namun kembali terjadi hingga dilerai oleh sekuriti kampus.

"Saksi EFW memapah korban ke arah pintu keluar. Pada saat di pintu keluar, saksi EFW tinggal, karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang," jelas Ade Ary.

Namun, ketika saksi EFW kembali ke arah saung, korban ternyata tidak menuju ke sepeda motornya. 

Korban malah menuju ke pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar. 

Akibat hal ini, korban jatuh bersama dengan pagar ke arah depan. Setelahnya korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong.

"Korban diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh saksi EFW dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah yang kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur," ucap Ade Ary.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan perihal kematian mahasiswa UKI tersebut.

"Mahasiswa tewas benar," ucap Nicolas saat dikonfirmasi, Kamis (6/3/2025).

Namun demikian, Nicolas belum dapat memastikan korban meninggal dunia karena mengalami kekerasan ataukah bukan. 

Polisi masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari saksi serta mengumpulkan alat bukti.

"Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain," ucap dia. 

Sementara itu, UKI melalui akun Instagram resminya @uki_1953 menyampaikan duka cita atas peristiwa tewasnya korban.

"Kami turut berduka atas kehilangan ini," tulis unggahan itu.

Dalam unggahan itu juga disampaikan bahwa kasus itu sedang diselidiki oleh polisi. 

UKI mengajak semua pihak agar menunggu proses hukum yang sedang dilakukan. UKI berharap tak ada yang menyebarkan informasi hoax mengenai kematian korban. 

"Kami mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi oleh pihak yang berwajib," tulis unggahan itu.

"UKI berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mencari kejelasan atas peristiwa ini. Segala informasi resmi akan kami sampaikan melalui kanal komunikasi UKI," lanjutnya. (ars/nsi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral