- IST
Bukan Orang Sembarang, Bu Guru Salsa yang Viral Karena Video Syur 5 Menit di Media Sosial Rupanya Sosoknya...
"Dengan video ini saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan atas kasus saya. Saya tidak akan menyebutkan instansi manapun dalam video ini untuk kebaikan bersama. Saya merasa bersalah dan sangat menyesal dengan kejadian ini," ucapnya.
Selain itu, Bu SR yang dikabarkan lolos PPPK. SR mengonfirmasi sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya usai viral video syur tersebut.
"Dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, saya mengundurkan diri sebagai guru bantu. Saya bukan lagi bagian dari instansi manapun sejak tanggal 7 Februari 2025," ungkapnya.
Dia juga meminta warganet menjadikan hal yang menimpanya sebagai pembelajaran agar lebih waspada terhadap berbagai modus penimpuan di media sosial.
"Cukuplah kejadian ini berhenti kepada saya. Kemudian saya minta tolong dan saya memohon jangan menyerang keluarga saya, teman-teman saya dan instansi yang ada kaitannya dengan saya," bebernya.
"Terima kasih atas keluarga dan teman-teman yang sampai detik ini masih menguatkan saya. Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas perhatiannya," sambungnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jember Hadi Mulyono mengatakan, perempuan dalam video yang viral merupakan guru tidak tetap di SDN wilayah Kecamaatan Ambulu, Jember.
"Yang bersangkutan sudah mengundurkan diri pada tanggal 7 Februari 2025," ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Namun, terkait penanganan video yang viral tersebut, Hadi mengaku bukan lagi menjadi ranahnya. Sebab yang bersangkutan bukan lagi menjabat GTT.
"Karena sudah mengundurkan diri, sudah bukan lagi guru. Otomatis berhenti dari statusnya sebagai guru," ucapnya. (aag/ree)
DPRD dan Dinas Pendidikan Buka Suara
Tak berselang lama, anggota DPRD Jember pun ikut beekomentar.
Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Indi Naida mengaku kecewa dengan adanya video tersebut.
“Walaupun pelaku adalah guru magang, tetap saja ia adalah seorang guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi anak didik,” kata Indi mengutip keterangannya pada Jumat (28/2/2025).
Atas kejadian tersebut, Indi meminta agar pihak sekolah lebih selektif dalam menerima guru.
“Sebelum menerima guru, sekolah harus melakukan tes atau wawancara untuk memastikan kesiapan mereka menjadi tenaga pendidik,” lanjut Indi.