news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menyikapi Potensi Pemulangan WNI terafiliasi konflik Suriah, terutama perempuan dan anak: Tantangan dan Solusi.
Sumber :
  • Istimewa

Menyikapi Potensi Pemulangan WNI Terafiliasi Konflik Suriah, Khususnya Perempuan dan Anak: Tantangan dan Solusi

Fenomena WNI terafiliasi konflik Suriah, terutama perempuan dan anak, menjadi tantangan global yang kompleks akibat kerontokan ISIS dan potensi kebangkitan lagi
Kamis, 27 Februari 2025 - 21:34 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Fenomena WNI terafiliasi konflik Suriah, terutama perempuan dan anak, telah menjadi tantangan global yang semakin kompleks akibat kerontokan ISIS dan potensi kebangkitan organisasi ini. 

Untuk kembali bangkit, ISIS menggunakan propaganda di dunia online dan offline untuk merekrut sukarelawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk bergabung di zona konflik seperti Suriah dan Irak.

Pimpinan Ruangobrol.id sekaligus penulis buku “Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah” Dr Noor Huda Ismail mengatakan, saat ini, ratusan WNI masih tertahan di kamp-kamp pengungsian di Suriah. Mereka kemungkinan kembali ke tanah air melalui repatriasi
pemerintah atau upaya mandiri.

Menyikapi Potensi Pemulangan WNI terafiliasi konflik Suriah, terutama perempuan dan anak: Tantangan dan Solusi
Sumber :
  • Istimewa

 

“Namun, kepulangan tanpa pengawasan berisiko meningkatkan ancaman keamanan di dalam
negeri. Selain itu, stigma yang melekat pada WNI terafiliasi konflik Suriah ini juga menjadi
tantangan dalam proses reintegrasi sosial,” ujar Huda di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Untuk mengatasi permasalahan ini, pendekatan holistik sangat diperlukan. Ruangobrol.id sebagai media komunitas mendorong konsep 5R, yakni repatriasi, rehabilitasi, relokasi, reintegrasi, dan resiliensi. 

Tujuannya, untuk menciptakan proses yang lebih terstruktur dalam menangani returnis. Pendekatan ini juga mengarusutamakan gender agar strategi reintegrasi dapat berjalan lebih inklusif.

Program ini telah diperkenalkan kepada para pekerja sosial di berbagai kota di Indonesia, termasuk Bandung, Surakarta, dan Surabaya. Dengan melibatkan pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta anggota keluarga, diharapkan solusi yang lebih komprehensif dapat diterapkan dalam menangani returnis WNI
yang terafiliasi dengan konflik Suriah.

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Aman

Tantangan terbesar dalam repatriasi ini adalah membangun pemahaman bersama antara berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah hingga komunitas lokal. 

Setiap individu yang kembali dari Suriah atau Irak memiliki latar belakang berbeda, sehingga pendekatan yang fleksibel sangat dibutuhkan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemangku kepentingan mengenai kompleksitas repatriasi dan integrasi sosial returnis. 

Dengan demikian, pendekatan berbasis komunitas yang inklusif dapat membantu memastikan bahwa proses reintegrasi berjalan dengan baik dan aman bagi masyarakat Indonesia. 

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral