Soroti Bahlil Bakal Tertibkan Solar Subsidi, Tifatul Sembiring Minta Buatkan Simulasi Lebih Dulu

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring memberikan komentar soal Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang berencana menertibkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang digunakan untuk industri. 

Tifatul mengatakan secara prinsip setuju dengan kebijakan soal BBM subsidi harus tepat sasaran.

Namun Tifatul meminta agar sebelum mengeluarkan kebijakan yang menyangkut masyarakat, dibuatkan dahulu simulasinya.

“Jadi gini, ini kan kita mengelola negara ya. Ya sebelum kita mengeluarkan kebijakan yang menyangkut publik, menyangkut hajat hidup orang banyak, coba dibuat lah simulasinya. Kira-kira apa feedbacknya atau impact baliknya,” kata Tifatul, dalam keterangannya, pada Minggu (9/2/2025).

Sebab Tifatul menilai bahwa penanganannya tidak bisa dipukul rata. Hal ini dikarenakan menyangkut masyarakat bawah.

“Sudah pasti mereka yang kena. Memang ada orang kaya dan mampu juga yang diam-diam membeli itu kan karena nggak pakai kupon atau segalanya. Tetapi, kebanyakan orang kaya dan mampu itu yang mana? Yang nggak punya malu gitu loh. Nah itu kan tidak bisa dipukul rata begitu. Ya akibatnya yang menjadi korban yang di bawah ya, yang antre ini,” ungkap Tifatul.

Sementara itu Tifatul mengungkapkan bahwa Menteri digaji untuk mengelola pemerintahan. Maka harus bijak dalam bercakap dan mengeluarkan narasi.

Selain itu Tifatul juga meminta agar pemerintah belajar dari kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan sebelumnya. 

“Tempo hari belum lama masih melekat diingatan kita soal langkanya minyak goreng misalnya. Ya memang kalau kita bilang disana ada orang bermain, ya di semua peluang bisnis pasti ada yang bermain,” jelas Tifatul.

Menurutnya pemerintah harus berfokus untuk menindak tegas para oknum yang bermain. Bukan melalui kebijakan pukul rata yang berimbas ke masyarakat hingga membuat keributan.

Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia berencana akan menertibkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang digunakan untuk industri. 

Hal ini disampaikan dirinya usai menyampaikan permohonan maaf soal kejadian kisruh gas LPG 3 kilogram bersubsidi. Ia mengungkapkannya saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar Tahun 2025 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Sabtu (8/2/2025).