- Ari Bowo-Antara
Pakar BGN: Sumber Protein Makan Bergizi Gratis Disesuaikan dengan Ketersediaan di Wilayah Masing-Masing
Jakarta, tvOnenews.com - Tim Pakar Badan Gizi Nasional (BGN) Epi Taufik menyebut setiap variasi menu yang terdapat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) disesuaikan dengan ketersediaan sumber protein hewani di wilayah masing-masing.
Setiap menu juga disajikan dalam jumlah gizi yang sesuai standar.
“Protein hewaninya memang selama ini yang kita lihat kalau di Jawa itu yang banyak disenangi ayam sama telur, daging sapi pun anak-anak itu tidak terlalu. Paling sebulan dua kali, tiga kali, mereka minta. Tapi di daerah pesisir ikan. Ya kita sediakan ikan. Yang penting tadi standar gizinya terpenuhi,” jelasnya di acara Zona Main So Nice, Jumat (30/1/2025).
Dia mengatakan standar gizi menu MBG dipantau oleh Deputi Pemantauan Pengawasan berdasarkan standar dari Kementerian Kesehatan.
Mengutip pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Epi mengatakan menu MBG harus memenuhi keamanan pangan dan standar gizi.
Menu MBG juga diharapkan SPPG dapat menyusun menu berdasarkan kesukaan di daerah dan sumber daya lokal.
“Kalau di Halmahera misalnya karbohidratnya bukan nasi, tetapi kalau tidak salah beliau bilang pisang yang direbus dan sagu maka itu boleh. Mungkin di daerah tertentu mereka suka serangga, ulat sagu, itu memang dimakan di Papua ya itu boleh bagian dari MBG. Jadi bukan berarti di Jawa yang tidak biasa makan itu disuruh harus berbasis sumber daya lokal,” ucap dia.
Epi menyebut tambahan susu gratis juga akan bertahap sesuai dengan ketersediaan produksi susu.
Pasalnya, kata dia, selama ini disesuaikan dengan ketersediaan di masing-masing wilayah yang memiliki sapi perah.
Epi menyadari ada beberapa hal yang terlewati pada tahap awal penyaluran MBG seperti makanan kurang matang atau ada kasus keracunan siswa.
Terkait hal ini, BGN akan terus memperbaiki sistem dan memantau lebih ketat terkait pendistribusian MBG. (ant/nsi)