- Kolase tvOnenews.com / istimewa
Komisioner KPAI Ungkap Kondisi MAS Remaja Bunuh Ayah dan Nenek: Duka Mendalam Terlihat Sampai Kami ...
tvOnenews.com - Lanjutan kasus pembununuhan yang dilakukan oleh MAS, remaja 14 tahun yang menusuk ayah dan nenek hingga tewas di jalan Lebak Bulus 1 Cilandak, Jakarta Selatan.
Warga sekitar dikejutkan dengan peristiwa pembunuhan dua anggota keluarga oleh remaja 14 tahun berinisial MAS.
Seorang remaja berusia 14 tahun berinisial MAS tega membunuh ayah dan neneknya dengan cara ditikam hingga tewas menggunakan senjata tajam.
Tak hanya membunuhan ayah dan nenek, pelaku MAS ini juga menikam ibunya sendiri menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka di beberapa bagian tubuh.
Nyawa sang ibu selamat setelah aksi pelaku dipergoki oleh tetangga yang mendengar teriakan korban.
Peristiwa penusukan terjadi pada Sabtu (30/11/202) pukul 01.00 WIB, anak 14 tahun berinisial MAS itu menusuk ayah (APW) dan nenek (RM) kandungnya hingga tewas menggunakan pisau di perumahan Bona Indah, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Sang ibu sempat melarikan diri saat dikejar oleh pelaku namun kini dia dirawat di rumah sakit Fatmawati.
- Istimewa
Melihat warga keluar rumah, pelaku melarikan diri sambil membuang sebilah pisau dapur yang berlumuran darah.
Pelaku berhasil diringkus oleh petugas keamanan perumahan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.
MAS sendiri sudah diamankan polisi dan sedang dialami motif penusukan yang dilakukannya.
Pernyataan KPAI
Dian Sasmita, Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) menceritakan momen bertemu MAS, pelaku pembunuhan ayah dan nenek.
"Pas pertemuan tersebut kami menghindarkan bertanya terkait dengan kasusnya, lebih hanya berinteraksi, berkenalan dan memastikan anak dalam kondisi yang baik-baik saja. Dia kan akan menghadapi proses hukum yang panjang ya," ungkap Dian Sasmita dilansir dalam wawancara Apa Kabar Indonesia Malam.
"Anak-anak perlu dipastikan hak-hak dasarnya terpenuhi," paparnya.
Dian juga menjelaskan soal kondisi dari pelaku saat ditemui dengan KPAI dan perwakilan kementerian terkait.
"Ada duka yang mendalam yang sedang dialami oleh sang anak, dia masih dalam kondisi yang sangat krisis sekali, belum bisa berkomunikasi dengan lancar seperti remaja lainnya," ungkapnya.