- Kolase tvOnenews.com
Terungkap Pengakuan AKP Ulil Ryanto kepada Keluarganya Sebelum Tewas Jadi Korban Polisi Tembak Polisi, Keluarga Makin Curiga...
Jakarta, tvOnenews.com - Pada Jumat (22/11/2024) Mapolres Solok Selatan dibuat geger dengan penemuan jasad AKP Ulil Ryanto Anshar di tempat parkir.
Saat ditemukan sekitar pukul 00.43 WIB, AKP Ulil Ryanto sudah tidak bernyawa dan bersimbah darah. Terlihat bagian kepalanya terluka parah.
Terungkap kemudian, bahwa AKP Ulil Ryanto yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan itu menjadi korban polisi tembak polisi. Ia tewas ditembak rekan kerjanya sendiri, AKP Dadang Iskandar.
Tak tanggung-tanggung, berdasarkan hasil visum, AKP Ulil Ryanto ditembak dua kali di bagian pipi dan pelipis hingga menembus ke tengkuk.
Berdasarkan hasil tembakannya, diduga AKP Ulil Ryanto ditembak dari jarak dekat. Ia pun harus menjadi korban polisi tembak polisi yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar.
Kematian polisi 34 tahun itu benar-benar membuat keluarganya kaget. Siapa sangka anak laki-laki satu-satunya di keluarga itu harus kehilangan nyawa saat bertugas.
Paman AKP Ulil Ryanto, Joni Mangin mengungkapkan, sebulan yang lalu keponakannya itu sempat pulang ke Makassar, kampung halamannya.
Di pertemuan terakhir dirinya dengan sang keponakan itu, Joni tidak melihat ada hal yang mencurigakan.
Hanya saja, saat itu keponakannya membuat pengakuan soal keluh kesahnya selama bekerja sebagai polisi, khususnya ketika ia sudah menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polres Solok Selatan.
"Bulan lalu dia datang berkunjung ke rumah, lalu sempat beliau itu menyampaikan kepada orang tuanya bahwa, bagaimana kalau saya keluar dari polisi," kata Joni, dalam Kabar Petang tvOne, Sabtu (23/11/2024).
Joni mengatakan, saat ditanya kenapa, keponakannya menjawab bahwa tugasnya sangat berat.
Meski demikian, polisi lulusan Akpol tahun 2012 itu tidak menceritakan kendala atau hal berat yang dialaminya.
- Andri Resky
"Kami juga tidak tahu apa sebab," kata Joni.
Kini, setelah sang keponakan harus kehilangan nyawanya saat bertugas, pihak keluarga pun semakin yakin dengan kejadian sebenarnya yang membuat AKP Ulil Ryanto sempat ingin keluar dari kepolisian.
"Cuma itu saja, dia tidak menjelaskan secara rinci, tapi setelah ini keluarga besar berpikir kemungkinan inilah penyebabnya. Setelah kejadian itu kita kaitkan semua," tutur Joni.
Pemeriksaan sejauh ini, motif sementara yang menjadi penyebab kasus polisi tembak polisi adalah karena AKP Dadang Iskandar tidak setuju dengan AKP Ulil Ryanto yang menindak tegas tambang ilegal.
Walaupun belum satu tahun menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, pria yang kini diberi pangkat Kompol Anumerta itu sudah menindak tegas banyak tambang ilegal bersama anak buahnya.
Pihak keluarga pun curiga jika cara bekerja AKP Ulil Ryanto yang tegas dan tidak mentolerir sesuatu yang ilegal menyebabkannya harus meninggal dunia.
"Ya, kami juga tidak tahu (penyebab pembunuhan), kemungkinan besar itulah penyebab itu," ujar Joni. (iwh)