- Istimewa
MPR: Indonesia Perlu Optimalkan Pemberdayaan Perempuan
Raden Ajeng Kartini yang berjuang atas kesetaraan hak perempuan untuk meraih pendidikan, hingga Dewi Sartika mengajari mereka membaca, menulis, berhitung, menjahit, hingga mengajarkan pelajaran agama.
“Untuk itu pertanyaannya inginkah kita perempuan berdaya? Perempuan berdaya buat saya adalah mereka yang paham dan sadar akan (value) nilai diri mereka sendiri,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini.
Ibas menambahkan perempuan berdaya adalah mereka yang sadar benar atas potensi yang mereka punya dan mereka tidak ragu untuk menjadi sosok yang mereka inginkan apapun profesinya apapun bidangnya.
“Berkembang, berdaya, bukan berarti bisa segala galanya sendiri. Bukan berarti arogan dan bisa menang dan tidak butuh dukungan dari orang lain,” jelas dia.
“Melainkan mereka yang bersyukur karena berdaya, bisa bernalar dengan baik dan mengakui bahwa mereka berdaya karena ada dukungan lingkungan yang membuat perempuan berdaya itu semua menjadi lancar, sukses dan bahagia,” lanjut Ibas.
Ibas kemudian menanyakan ‘perlukah kita memberdayakan perempuan lebih.
“Jawabannya ya. Kuncinya dengan pendidikan dan kasih sayang. Perempuan mempunyai posisi penting dalam keluarga yakni sebagai pendidik pertama dan utama,” terang dia.