- Dok. Kemnaker
Hadapi Tantangan Ekonomi, Menaker Genjot Pelatihan Vokasi untuk Gen-Z saat Kunjungi BBVP Bandung
Bandung, tvOnenews.com - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli baru saja berkunjung ke BBPVP Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 28 Oktober 2024.
Selain untuk melaksanakan Upacara Hari Sumpah Pemuda, kunjungan Menaker tersebut merupakan agenda kerja terkait pengembangan tenaga kerja nasional
Dalam kesempatan ini, Yassierli menegaskan pentingnya meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia melalui pelatihan vokasi. Ia berharap bahwa program pelatihan ini mampu menjawab berbagai tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.
Yassierli menjelaskan bahwa saat ini sektor ketenagakerjaan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar, termasuk kondisi ekonomi yang fluktuatif, hadirnya generasi angkatan kerja baru dari Gen Z, serta tingginya angka pekerja informal.
Ia menyebutkan bahwa pelatihan vokasi Kemnaker harus memenuhi beberapa hal penting. Pertama, soal efektivitas pelatihan vokasi.
Menurutnya, pelatihan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri agar bisa mengurangi masalah ketidaksesuaian keterampilan.
"Apa itu efektivitas? Apa yang kita tawarkan, apa yang kita berikan, itu harus sesuai dengan kebutuhan," jelas Menaker, Selasa (29/10/2024).
- Dok. Kemnaker
Kedua, perlu ada peningkatan kapasitas atau "scale up" pelatihan vokasi. Dari hasil evaluasinya, Yassierli menilai bahwa kapasitas pelatihan di BPVP masih terbatas dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja baru yang terus bertambah.
"Jadi kuncinya adalah kolaborasi dengan berbagai pihak agar kapasitas pelatihan vokasi dapat ditingkatkan," ujarnya.
Ketiga, akses pelatihan vokasi juga harus diperluas. Peningkatan akses ini mencakup pengembangan sistem pelatihan vokasi yang bisa diakses lebih banyak orang, termasuk secara daring.
"Bagaimana kita bisa memberikan akses yang sama kepada semua orang, yakni dengan meningkatkan berbagai platform untuk up-skilling maupun re-skilling," tambahnya.
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Yassierli mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem pelatihan yang inklusif dan efektif. Sinergi dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan pelatihan vokasi bisa melahirkan tenaga kerja berkualitas yang mampu bersaing di era global. (rpi)