Pilkada NTT 2024 Disebut Lebih Kompetitif Dibanding Jawa Barat dan Tengah, Ini Alasannya

Jakarta, tvOnenews.com - Indikator Politik Indonesia menyebut pertarungan Pilkada NTT 2024 lebih kompetitif dibandingkan dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah berdasarkan hasil survei. 

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut, elektabilitas tiga paslon yakni Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema)-Jane Natalia Suryanto, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma dan Simon Petrus Kamiasi-Andrianus Garu tidak terlalu jauh. 

Dimana, Ansy-Jane memiliki elektabilitas 36,6 persen, Melki-Johni 27,4 persen dan Simon-Adrianus 23,9 persen. Data tersebut menujukan ketiganya masih memiliki peluang untuk menang. 

"Di NTT sangat kompetitif, ini menunjukkan kerja-kerja politik menjadi sangat menentukan untuk sampai ujung nanti," ucapnya, Rabu (9/10/2024).

Burhanuddin juga mengungkapkan, bahwa berdasarkan hasil survei ini, NTT jauh lebih ketat jika dibandingkan Jawa Barat yang dimana Dedi Mulyadi unggul dari calon lainnya. 

Begitu juga dengan Jawa Timur, bahwa hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Khofifah berpeluang besar untuk dapat memenangkan pertarungan. 

"Pertarungan di NTT juga berbeda dengan beberapa wilayah diluar NTT, di Jawa Barat kurang kompetitif sejauh ini, Elektabilitas Dedi terlalu jauh mengungguli yang lain, kemudian di Jawa Timur Khofifah terlalu jauh mengungguli dibanding dua rival yang lain," jelas Burhanuddin. 

Sekedar Informasi bahwa berdasarkan rilis Indikator Politik Indonesia di Pilkada Jawa Barat 2024 pada tanggal 12 September lalu, Dedi-Erwan unggul 77.81 persen, Syaikhu-Habibie 10.98 persen, sementara Acep-Gita dan Jeje-Ronal imbang 2.24 persen. 

Disisi lain, hasil survei di Pilkada Jawa Timur 2024, Khofifah-Emil di angka 61,2 persen, disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 26 persen. Sedangkan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (Luman) 2,2 persen. (aha/raa)