- Antara
UNFPA Sebut Sunat Perempuan Bisa Hambat Terwujudnya Kesetaraan Gender
Jakarta, tvOnenews.com - United Nations Population Fund (UNFPA) memandang praktik sunat perempuan atau Pemotongan dan Pelukaan Genital Perempuan (P2GP) dapat menghambat terwujudnya kesetaraan gender dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Atas dasar tersebut Assistant Representative UNFPA Indonesia, Verania Andria mengatakan organisasi yang berada di bawah naungan PBB itu mendorong penghapusan P2GP atau dalam bahasa global disebut dengan Female Genital Mutilation/Cutting (FGM/C).
“P2GP seolah-olah satu kecil kegiatan. Tapi ini (penghapusan P2GP) adalah kunci yang bisa mendorong kita mencapai masa depan yang bebas diskriminasi dan stereotyping,” kata Verania mengutip Antara pada Kamis (26/9/2024).
Ia menjelaskan UNFPA telah memiliki komitmen yang diwujudkan dalam visi “tiga nol” pada tahun 2030, salah satunya nol kekerasan dan praktik membahayakan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Tindakan-tindakan yang menghambat terwujudnya kesetaraan gender dan HAM menjadi latar belakang mengapa P2GP bukan merupakan aksi yang dapat didukung.
Salah satu poin aksi hasil dari The Summit of the Future yang digelar belum lama ini, kata dia, PBB dengan jelas menyatakan akan mendukung pemberdayaan perempuan dan anak perempuan.
Hal itu menjadi poin yang kritis dalam mencapai masa depan yang lebih setara dan bebas diskriminasi.