- Abdul Gani Siregar-tvOne
Eks Mendag Gita Wirjawan Diundang Cak Imin Diskusi di DPP PKB untuk Pembekalan Para Kader
Jakarta, tvOnenews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengundang mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan ke DPP PKB untuk memberikan materi dan pembekalan kepada para kader.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap diskusi ini dapat menambah pengetahuan serta meluruskan arah perjuangan politik seluruh pengurus dan kadernya.
“Pertama saya bersyukur dan bahagia atas kehadiran Pak Gita Wirjawan. Bagi saya surprise dan membahagiakan. Teman lama yang sudah lama sekali ingin saya undang, tapi tidak berkesempatan, enggak nyambung-nyambung. Kemarin saya WA nyambung,” jelas dia dalam Briefing Public Policy di DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).
Wakil Ketua DPR RI ini mengaku senang bisa berdiskusi langsung dengan Gita. Dia berharap setiap materi yang dipaparkan dapat menjadi bekal seluruh pengurus dan anggota fraksi PKB dalam lima tahun ke depan.
“Terima kasih Pak Gita, senang sekali, saya bilang ke beliau tolong kasih briefing kami karena kami sedang semangat untuk mencoba mewarnai lima tahun yang akan datang,” tuturnya.
“Kita juga sedang berusaha melangkah supaya benar. Saya bilang ke Pak Gita supaya kita bisa lebih baik lagi. Insyaallah akan lebih baik lagi,” imbuh dia.
Diskusi tersebut berjalan aktif dan komunikatif. Sejumlah peserta begitu antusias dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada Gita terkait ekonomi, hukum dan peran partai politik.
“Mungkin ujungnya yang menjadi benang merah dari seluruh pertanyaan ini ada buku yang ditulis oleh James Robinson yang mendeskripsikan bagaimana kita menjadi keseimbangan antara kekuasaan dengan masyarakat sipil. Itu hanya bisa seimbang dengan penegakan hukum. Kalau ada penegakan hukum, yang seimbang antara masyarakat sipil dengan kekuasaan, sehingga kekuasaan itu tidak terlalu despotik (lalim),” kata Gita.
“Itu hanya dengan penegakan hukum dan kalau ada penegakan hukum itu akan terjadi aktualisasi nilai yang nyambung dengan teknologi, ekonomi, spiritual, filsafat, budaya, sosial dan lain-lain. Nah, pertanyaannya adalah kita mau enggak menjadi peradaban yang keren? Multiple choice, yes or no. Kalau yes jelas apa yang harus kita lakukan,” tandas Gita. (agr/nsi)