- tvOnenews/Aldi Herlanda
Tegas, KKP Akan Kembali Lakukan Operasi Penyelundupan Benih Lobster Dalam Waktu Dekat Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan kembali melakukan operasi penggagalan pasca penggerebekan gudang penyelundupan benih lobster di Parung Panjang, Kabupaten Bogor pada Kamis (5/9/2024).
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono saat konferensi pers di media center KKP, Senin (9/9/2024).
"Dalam waktu dekat pasti ada, karena kami sudah ada beberapa data yang sudah kami pegang," ucap pria yang akrab disapa Ipung tersebut, Senin.
Kendati demikian, dia menuturkan, bahwa pihaknya tidak dapat membocorkan wilayah mana saja yang akan menjadi target operasinya tersebut.
"Kami tidak bisa sampaikan di sini lokasi mana saja, nanti pelakunya kabur," tuturnya.
Ipung menyebut, bahwa KKP akan bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait seperti TNI hingga Bea Cukai untuk kembali menggagalkan penyelundupan benih lobster ke luar negeri.
"KKP tidak bisa berdiri sendiri dalam hal ini, aparat yang lain lebih banyak pasukannya, apalagi angkatan laut, kami selalu bersinergi baik di darat maupun di laut, dengan Bea Cukai, Pol air dan aparat-aparat lain di bandara," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, TNI dan KKP melakukan penggerebekan terhadap gudang penyelundup benih bening lobster (BBL) di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor pada Kamis (5/9/2024).
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono mengatakan, penggerebekan itu terjadi sekira pukul 04.00 WIB.
Hasilnya 6 orang berserta sejumlah barang bukti pun berhasil diamankan.
"Diamankan 6 pekerja, dan jumlah BBL sebanyak 49.701 dengan nilai Rp7,5 miliar," katanya saat konferensi pers di media Center KKP, Senin (9/9/2024).
Ipung menjelaskan, bahwa saat penggerebekan para pelaku sempat berusaha melarikan diri dengan melewati atap gudang. Namun, dengan kesigapan petugas di lapangan mereka pun berhasil ditangkap.
"Pelaku berusaha melarikan diri ke atap dan berhasil diamankan oleh tim dan warga, jadi sempet naik-naik genteng, jadi mungkin melihat angkatan laut, kabur-kabur mereka semuanya," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, adapun modus operandi yang dilakukan yakni bahwa lokasi merupakan tempat penyebaran BBL sebelum nantinya akan diseludupkan dan dijual ke luar negeri.
"Dari nelayan kemudian dibawa ke gudang transit tersebut untuk dilakukan penyegaran," ungkapnya.
Sementara itu dari penggerebekan ini, pihaknya juga mengaman barang bukti antara lain, filter air, pompa gelembung udara, bak air, tudung saji, karung beras berisi sponse, plastik press, alat press, toren, freezee, motor 4 unit hingga benih-benih lobster. (aha/iwh)