- Istimewa
Tak Terima Kendaraannya Ditarik, Bentrokan Mata Elang Vs Ormas Pecah di Cikarang Selatan
Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial Instagram sebuah video yang menayangkan aksi bentrokan ricuh antara organisasi masyarakat (ormas) dengan kelompok debt collector di pusat pertokoan kawasan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Adapun, tayangan video tersebut diunggah pada akun Instagram @bekasi24jamcom.
Tampak dalam tayangan video, mereka bentrok dengan balok kayu panjang dan saling kejar hingga pukul seperti tawuran.
"Bentrok antara Ormas dengan Debt Collector atau Mata Elang (Matel) pecah di Ruko Cikarang Square, Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi," demikian seperti dikutip, Rabu (28/8/2024).
Terkait hal ini, Kapolsek Cikarang Selatan, Komisaris Polisi Rudy Wiransyah angkat bicara.
Rudy mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi kemarin, Selasa (27/8). Akibat bentrokan ini, sebanyak dua orang dari pihak debt collector terluka. Ia menyebut pihaknya langsung menuju lokasi usai dapat laporan.
"Korban luka ringan dua orang dari pihak leasing," ucap Rudy.
Rudy mengungkap alasan bentrokan ini lantaran adanya penarikan kendaraan dari pihak debt collector. Kendaraan ditarik karena sudah nunggak selama lima bulan.
"Permasalahannya terkait penarikan mobil leasing oleh pihak adira finance ke debitur yang dibawa oleh salah satu anggota ormas LMP (Laskar Merah Putih). Berawal dari penarikan kendaraan yang sudah menunggak selama kurang lebih lima bulan. Berdasarkan surat tugas dari pihak leasing, mengambil kendaraan tersebut dibawa ke gudang," jelas Rudy.
Kemudian, sebanyak 30 orang anggota ormas mendatangi pihak leasing. Sebelum bentrok pecah, mereka sempat komunikasi. Tapi, lantaran buntu, bentrok pun pecah.
Rudy menambahkan, pihaknya masih melakukan pendalaman apalagi kedua belah pihak juga sudah membuat laporan polisi.
"Namun demikian dari salah satu ormas yang memang tidak memilki hak kepemilikan atas mobil tersebut. Namun datang sekitar 30 orang ke leasing, dan kemudian ada pertemuan sebelumnya, namun tidak menemukan titik temu dan akhirnya terjadi pertikaian," tukasnya. (rpi/ree)