- Istimewa
Sederet Fakta Mengerikan Kematian Nizam Bocah 6 Tahun yang Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Terungkap Sang Ibu Pernah Bilang Hal Kejam Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Inilah sederert fakta soal kematian Nizam Ahmad Alfahri, bocah umur 6 tahun yang dibunuh ibu tiri dengan cara yang sadis.
Seorang bocah usia 6 tahun di Pontianak, Nizam Ahmad Alfahri harus kehilangan nyawa akibat ulah sadis ibu tiri bernama Iftahurrahmah.
Terungkap sederet fakta tentang kematian Nizam yang ditemukan dibungkus plastik di samping rumahnya setelah disiksa dan dibunuh oleh ibu tiri.
Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol Raden Petit Wijaya membagikan kronologi serta dugaan motif ibu tiri melakukan penyiksaan hingga meninggal terhadap Nizam.
Berikut adalah fakta-fakta soal kematian Nizam, bocah asal Pontianak yang dibunuh oleh sang ibu tiri.
Dikunci di luar dalam keadaan hujan
Bermula dari tanggal 19 Agustus 2024, sepulang sekolah Nizam tidak dibukakan pintu oleh ibu tirinya.
Bocah kecil itu dibiarkan berada di luar oleh sang ibu tiri hingga keesokan harinya.
Sementara itu, malam harinya Kota Pontianak turun hujan deras dan udara terasa sangat dingin.
Nizam harus kedinginan tanpa makan sejak pulang sekolah hingga esok hari di luar rumah.
"Pulang dari sekolah tidak dibukakan pintu oleh ibu tirinya dan dibiarkan hingga keesokan harinya, baru diperbolehkan masuk," kata Petit, diwawancarai tvOne, dikutip Senin (26/8/2024).
Setelah masuk, Nizam kembali dianiaya
Tak cukup dengan mendiamkan dan tak memberi makan Nizam, sang ibu pun kembali melakukan penganiayaan terhadap bocah SD itu.
Diketahui, sang ibu merasa jengkel melihat anak tirinya berjalan dengan lemas.
Nizam pun didorong sampai mengalami sesak napas dan keadaannya lemas karena belum makan sejak kemarin.
Berdasarkan keterangan Petit, Iftahurrahmah juga membanting anak tirinya itu karena merasa kesal.
Diketahui, Iftahurrahmah memiliki anak kandung yang masih bayi berusia 1 tahun.
Selain jengkel dengan Nizam, ia juga kesal karena anak kandungnya akan dibawa ke Palembang.
Menurut Petit, perempuan tersebut melampiaskan rasa kesalnya kepada anak tirinya.
"Setelah tahu bahwa anaknya kandungnya akan dibawa ke Palembang, jadi dia punya anak bayi umur 1 tahun, dia melampiaskan kemarahan itu, didorong sampai jatuh, dipukul dan dibanting," kata