- Istimewa
Mahasiswi Dokter Spesialis Diduga Bunuh Diri karena Dibully, Kemenkes Bilang Begini
Jakarta, tvOnenews.com – Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro bernama Aulia Risma yang juga bertugas di RSUP Dr. Kariadi diduga bunuh diri karena dibully, pada Senin (12/8/2024).
Kementerian Kesehatan menyatakan akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab kejadian dugaan bunuh diri tersebut.
Menurut Dr. Leny Herlina, Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, korban selama ini menjalani PPDS dengan baik.
Lulus pada tahun 2017, ia sempat magang di Puskesmas Bandung sebelum bergabung dengan RSUD Kardinah Kota Tegal pada tahun 2019.
Korban dikenal sebagai sosok perempuan yang santun, baik, dan menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Keluarga korban menyatakan bahwa korban sering mengeluh kelelahan akibat beban kerja yang berat dan jadwal yang padat.
Kondisi ini menyebabkan keluarga menyarankan agar korban beristirahat. Selain itu, korban juga diduga menderita gangguan saraf kejepit yang muncul dalam beberapa waktu terakhir.
Meskipun begitu, interaksi korban dengan rekan dokter lainnya dilaporkan baik dan tidak ada konflik yang mencolok.
Kementerian Kesehatan telah memulai investigasi melalui Inspektur Jenderal beserta timnya.
Seorang juru bicara di Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menjelaskan bahwa perundungan yang mungkin terjadi di lingkungan pendidikan dokter bisa bersifat verbal, tertulis, digital, atau melalui penugasan yang melampaui batas kewajaran.
“Perundungan yang dimaksud dalam instruksi Kementerian Kesehatan berdasarkan UU Kesehatan ada empat jenis, yaitu verbal seperti ucapan yang menekan, tulisan yang dibuat peserta didik, perundungan melalui media digital, serta perlakuan seperti jam kerja yang berlebihan,” ujar Syahril pada Kamis (15/8/2024).
Investigasi sudah dilakukan dari hari Rabu (14/8/2024), hasil sementara titik terangnya masih dalam dugaan dan program anestesi di RSUP Dr Kariadi untuk memberikan kondusifitas agar dapat dihasilkan yang objektif. (ppt/iwh)