- istimewa
Ihwal Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Dina Hidayana: Tak Ada Pilihan Selain Lakukan Salutogenesis
“Sampai saat ini (Partai Golkar) terus berkomitmen mengawal Pemerintahan yang sah. Kehandalan Golkar dan kader-kadernya telah teruji, bukan saja dalam menjalankan fungsi pemerintahan namun juga dalam menghadapi berbagai tekanan eksternal dan konflik internal,” ungkap Dina.
Keterpurukan Indonesia dalam zona kemiskinan akut dan hiper inflasi mencapai 600% di tahun 1963-1965 era demokrasi terpimpin, berhasil diatasi berkat kepiawaian Partai Golkar, terlepas dari berbagai kekurangan yang melekat di masa itu.
Bahkan, sekalipun berkali-kali mengalami friksi dan disharmoni kepemimpinan, Golkar terus melaju sebagai pemenang pemilu, terakhir di Pemilu 2024 posisi kedua nasional.
Karena itu, Dina akui dirinya tidak meragukan kepiawaian Partai Golkar dalam mengatasi berbagai persoalan internal.
“Salutogenesis, karenanya perlu dilakukan untuk memastikan Partai besar ini tidak terus turbulensi dan kehilangan marwahnya. Golkar dalam jasanya di sepanjang perjalanan bangsa perlu dipertahankan sebagai historical or heritage party. Soliditas, kesadaran kolektif dan visi bersama menjadi kuncinya, selain tentunya peran aktivis dan masyarakat sipil sebagai party watchdog,” pungkas Dina. (aag)