Muncul Langkah Presiden Jokowi Larang Susu Formula Hambat Pemberian ASI, Arumi Bachsin Tegas Bilang Begini.
Sumber :
  • ANTARA

Muncul Langkah Presiden Jokowi Larang Susu Formula Hambat Pemberian ASI Eksklusif, Arumi Bachsin Tegas Bilang Begini

Minggu, 4 Agustus 2024 - 18:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Istri eks Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak, Arumi Bachsin mendukung langkah Presiden Jokowi yang memberikan larangan distributor susu formula bayi untuk melakukan kegiatan yang bisa menghambat pemberian ASI eksklusif.

Arumi mengatakan Pemerintah Pusat memberikan larangan kepada susu formula sebagai satu hal yang patut diapresiasi.

"Jadi, susu formula sebetulnya masih dibutuhkan untuk anak-anak yang punya indikasi medis tertentu atau juga ibu-ibu yang punya indikasi medis tertentu. Tapi tidak boleh disalahgunakan sebagai pengganti ASI," kata Arumi.

Dia menjelaskan Posyandu di Jawa Timur mempunyai program pemberian sertifikat untuk lulus ASI eksklusif untuk ibunya.

"Harapannya ini sebagai salah satu indikator kita untuk mengontrol para Ibu supaya bisa konsisten memberikan ASI eksklusif penyemangat untuk meneruskan sampai 2 tahun, sebagai apresiasi," katanya.

Dia menambahkan setiap undang-undang itu dilahirkan pasti sudah dengan pertimbangan yang matang. Meski begitu dia mengakui undang-undang itu tidak akan bisa memenangkan semua hati.

"Jadi setiap undang-undang itu pasti akan berpihak kepada suara yang mayoritas. Jadi sudah terbukti kalau undang-undang tersebut lahir berarti suara mayoritas itu setuju dengan undang-undang tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut, Arumi mengatakan dengan pemberian ASI eksklusif selama 2 tahun dapat mencegah anak menjadi stunting.

Pemberian ASI itu bukan hanya terhadap faktor kesehatan, melainkan juga faktor ekonomi dari masyarakat juga.

"Jadi bagi keluarga yang mempunyai anak itu biasanya kalau memakai susu formula, harga susu formula itu kan biasanya lebih mahal. Jadi secara ekonomi juga pasti memberatkan tapi gizi yang diberikan itu tidak sebaik yang ada di ASI. Tetapi pada faktanya di lapangan, pemberian ASI di kita itu masih ngos-ngosan, hanya 60 persen. Itu juga udah angka yang bagus itu yang pertama," ucapnya.

Kedua, dengan pemberian ASI eksklusif dapat mengembalikan bentuk rahim itu menjadi lebih sempurna, hormon ibu lebih sehat.

Jangka panjangnya bahkan ada korelasi dengan bagaimana ibu yang tidak menyusui pada setelah melahirkan itu mempunyai risiko lebih tinggi terhadap kanker payudara dan seterusnya.

"Jadi kelebihan memberikan ASI ini sangat penting tapi pada faktanya tidak mudah dilakukan kalau support sistemnya enggak ada," ujarnya.(ant/lgn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral