- Sandi Irwanto/tvOne
Masya Allah Kakek Tuna Netra Asal Bali ini Naik Haji dari Hasil Memijat
“Alhamdulillah, akhirnya mimpi saya terwujud bisa menunaikan rukun Islam ke lima, naik haji,” ungkap Kasiyo.
Untuk bisa menunaikan ibadah haji, dirinya harus menabung dari penghasilannya memijat setiap hari.
Kayiso menyisihkan uang Rp25.000 untuk ditabungkan di tabungan haji sejak tahun 2013 silam.
“Tiap kali memijat dalam satu hari ia bisa melayani 5 sampai 6 orang. Honor memijat pasien 1 sampai 4 digunakan untuk menghidupi ekonomi keluarga. Sedangkan honor pasien kelima dan keenam saya gunakan untuk menabung haji,” kisahnya.
Penghasilan Kasiyo sebagai tukang pijat tuna netra tidak menentu karena setiap hari tidak pasti melayani pasien yang banyak.
Meski begitu dirinya tetap bersyukur, dan tidak mengeluh.
“Jika mendapat 3 sampai 4 orang untuk dipijat, uangnya digunakan untuk keluarga. Jika lebih dari 4 pasien, digunakan sisanya digunakan untuk menabung. Jka sehari tidak ada pasien maka saya tidak mendapat penghasilan apa-apa,” tuturnya.