- Ist
Tanggapi Kritik Ketua DPD, Yorrys Raweyai: La Nyalla Tak Paham Situasi di Papua
Jakarta, tvOnenews.com - Rencana pertemuan Anggota DPD RI Terpilih Se-Tanah Papua yang diinisiasi oleh MPR for Papua, pada 24 Mei 2024 mendatang, menuai respons beragam dari berbagai pihak.
Selain respons positif dari para Anggota DPD Terpilih se-Tanah Papua, yang cenderung memandang pertemuan tersebut sebagai momen konsolidasi dan penyatuan visi dan misi tentang bagaimana merespons masa depan Papua di tengah kompleksitas persoalannya, juga respons sinis dari Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Merujuk siaran pers yang dirilis oleh www.lanyallacenter.id, LaNyalla memandang pertemuan tersebut mengandung aroma kepentingan pribadi yang begitu kental.
“Seharusnya forum itu bagus, tetapi aroma kepentingan pribadinya sangat tercium. Karena timing waktunya juga menjelang pemilihan pimpinan perlemen. Apalagi terkesan dipaksakan melalui surat undangan dengan memasang lambang Lembaga Negara MPR RI, tapi tertulis Forum Komunikasi MPR RI For Papua,” ungkap LaNyalla sebagaimana dikutip dari rilis tersebut.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua MPR for Papua, Yorrys Raweyai, menegaskan bahwa pertemuan itu diagendakan sejak lama, sebelum Pileg 2024 dilangsungkan.
"Saya memandang pentingnya menyatukan visi dan misi tentang bagaimana menata percepatan pembangunan di Tanah Papua ke depan," ujar Yorrys (12/5/2024).
Ketua Komite 2 DPD RI itu menguraikan bahwa respons terhadap persoalan Papua saat ini telah memasuki babak baru dengan seluruh elemen kelembagaan dan para pemangku jabatan yang baru.
"Kita menghadapi tantangan yang memerlukan sinergitas yang terukur dan maksimal. Pada tahun 2024 ini, seluruh elemen kelembagaan formal di Tanah Papua akan dihuni para pejabat baru. Tidak hanya Kepala Daerah, tapi juga Anggota DPR, DPD dan MRP yang baru. Belum lagi, tantangan daerah-daerah otonomi baru yang harus disikapi dengan baik. Karena itu, kita harus menyinergikan seluruh potensi kekuatan ini, untuk kepentingan Papua," lanjut Anggota DPD Terpilih dari Dapil Papua Tengah ini.
Tokoh Papua kelahiran Serui ini menambahkan, momentum pertemuan Anggota DPD RI Terpilih Se-Tanah Papua ini tidak lahir begitu saja. Melainkan melalui diskusi dan perbincangan panjang dengan berbagai pihak yang _concern_ dengan masalah Papua, termasuk kelembagaan MPR RI.
"MPR RI adalah Rumah Kebangsaan yang menyatukan seluruh kepentingan anak bangsa di bawah naungan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. MPR RI, bahkan, telah mengeluar SK Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pembentukan Forum Komunikasi dan Aspirasi Anggota DPR-DPD Dapil Papua dan Papua Barat, yang secara singkat disebut 'MPR for Papua'," tutur Yorrys.
Berdasarkan argumen itulah, menurut salah satu pentolan Anggota Tim 100 Papua ini, pertemuan Anggota DPD RI Terpilih Se-Tanah Papua diinisiasi oleh MPR for Papua. Bukan atas nama pribadi, apalagi kepentingan tertentu, sebagaimana dimaksud oleh LaNyalla.
Yorrys menyebut, seharusnya LaNyalla memahami dengan utuh situasi yang terjadi di Tanah Papua saat ini dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, khususnya dalam rangka menyongsong generasi emas Papua.
"Sebagai Ketua DPD RI, sejatinya LaNyalla merespons dengan bijak berbagai kreativitas daerah yang diinisiasi oleh Anggota DPD RI Terpilih. Sebab mereka lah yang paling mengetahui dan memahami situasi dan kebutuhan kedaerahannya," saran Yorrys.
"LaNyalla cukup memosisikan diri sebagai Juru Bicara (Speaker) Anggota DPD RI. Bukan "men-jurubicarai" kepentingannya sendiri. Apalagi, saya mendengar kabar bahwa LaNyalla berkeinginan untuk kembali menduduki jabatan sebagai Ketua DPD RI periode 2024-2029," papar Yorrys.
Yorrys pun tidak ambil pusing atas komentar-komentar miring pihak luar yang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat Papua yang direpresentasikan oleh Anggota DPD RI Terpilih.
"Saya tidak ambil pusing. Tidak ada yang lebih jujur memandang Papua selain orang Papua itu sendiri," pungkas Yorrys.
Sebagaimana diketahui, agenda pertemuan Anggota DPD RI Se-Tanah Papua turut mengundang para penjabat (Pj.) Gubernu Se-Tanah Papua. Mereka akan memaparkan situasi, kondisi dan agenda percepatan pembangunan. Pertemuan itu juga akan mendengar secara langsung sambutan dari Ketua MPR RI tentang bagaimana menata Papua sebagai bagian dari rumah kebangsaan. (ebs)