news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi buaya muara yang mati akibat dipancing warga karena dianggap berbahaya di Sungai Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Sumber :
  • Istimewa

Sering Diancam Warga, Kasus Buaya Mati Diharapkan Tidak Terjadi lagi di Bengkulu

BKSDA Provinsi Bengkulu berharap konflik manusia dengan buaya muara yang sebabkan kasus buaya jadi mati di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko tidak terulang.
Kamis, 18 April 2024 - 21:00 WIB
Reporter:
Editor :

Mukomuko, tvOnenews.com - Kasus buaya mati akibat dianggap sering mengancam nyawa manusia terjadi di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menjadi sorotan pemerintah.

Saat ini kasus buaya mati terjadi diduga akibat adanya pancingan yang dilakukan oleh warga lokal di sana berada di Sungai Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Hal ini membuat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu berharap agar kasus buaya mati tidak akan terjadi lagi ke depannya.

"Intinya kami menyarankan tidak ada tindakan yang dilakukan baik masyarakat atau siapa pun yang membuat satwa dilindungi mati seperti setahun yang lalu dipancing akhirnya mati," jelas Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari ketika dihubungi melalui Mukomuko, Kamis (18/4/2024).

Meskipun pihaknya mengetahui bahwa konflik yang terjadi antara manusia dengan buaya sering terjadi. Sehingga kehadiran binatang yang cenderung predator itu akan terus membahayakan nyawa warga.


Proses pencairan korban yang diserang buaya muara di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Senin (15/4/2024). (ANTARA/Ferri)

Terutama konflik yang terjadi terhadap buaya di wilayah Kabupaten Mukomuko sering diancam mati lantaran satwa liar yang dilindungi tersebut menyebabkan seorang warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko, harus meninggal dunia akibat diserang buaya muara.

Penyerangan yang dilakukan buaya muara terhadap seorang warga Desa Tanah Harapan itu terjadi ketika sedang mencoba mencari ikan lokan, karena di Sungai Selagan sangat banyak pada Senin (15/4/2024).

Korban yang meninggal dunia akibat diserang buaya muara berinisial IS (27) merupakan warga asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit.

Diketahui, korban menikah dengan warga Desa Tanah Harapan yang harus meninggal dunia lantaran bagian kakinya terkena gigitan buaya muara.

Saat kaki korban digigit, buaya muara tersebut menghempaskannya berkali-kali sampai mengarah ke Sungai Selagan.

Meskipun dianggap berbahaya, ia yang mewakili BKSDA meminta satwa di air tersebut tidak dibuat mati dengan cara dibunuh.

Masih banyak cara yang harus dilakukan warga lokal agar proses penyelamatan terhadap buaya bisa melalui cara kearifan lokal atau pemanggilan pawang spesialis untuk menangani binatang tersebut.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral