Sosok Pendeta Gilbert Lumoindong saat isi khotbah sampaikan ceramah tentang kasih sayang.
Sumber :
  • YouTube/Gilbert Lumoindong

Meski Sudah Minta Maaf, Pendeta Gilbert Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Imbas Dugaan Penistaan Agama

Rabu, 17 April 2024 - 19:42 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pendeta Gilbert Lumoindong yang sempat menghebohkan jagad maya terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan olehnya telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Laporan yang diterima perihal laporan atas dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam, Rabu (17/4/2024).

"Benar, laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama," ungkap Ade Ary.

Diketahui, untuk kelanjutan laporan terkait adanya kasus dugaan penistaan agama dari Pendeta Gilbert diproses oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Ditangani Subdit Kamneg," katanya.

Padahal sebelumnya ia telah melakukan klarifikasi hingga minta maaf ke publik melalui kunjungannya ke rumah mantan Wakil Presiden Indonesia sekaligus Ketus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kallah (JK) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024).

Ia merupakan sosok pendeta yang menyelipkan penyampaian saat melakukan khotbah di sebuah gereja saat ibadah mingguan diduga telah menyinggung ajaran Agama Islam.

"Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," tutur Pendeta Gilbert saat sambangi kediaman JK.

Ia juga menjelaskan kalau isi dalam khotbah tersebut hanya dilakukan saat ibadah mingguan dan tidak diperuntukkan terhadap umum.

Namun saja potongan video yang menyinggung umat Islam atas dugaan penistaan agama sudah tersebar luas di media sosial, karena diperoleh dari produksi video tersebut yang sudah tersangkut dengan akun YouTube.

JK yang menerima kehadiran pendeta tersebut merasa kaget terhadap isi khotbah yang disampaikan Gilbert mengandung unsur dugaan penistaan agama.

"Saya didatangi dan berjumpa dengan Pendeta Gilbert dan juga teman-temannya. Saya ditemani oleh Profesor Kamaruddin dan Profesor Imam, Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI). Tadi kami dijelaskan oleh Pak Pendeta tentang video yang beredar, yang menimbulkan tentu banyak pihak terkejut," papar JK.

"Apapun agama kita, kita harus toleransi. Untuk toleransi harus saling menghargai

Mantan Wakil Presiden Indonesia itu juga memberikan pesan agar tidak terulang lagi terkait dugaan penistaan agama di Indonesia yang akan hanya membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.

"Karena itu jangan lah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan, tadi minta maaf karena Islam itu pemaaf," pesan JK.

Sebagaimana yang diketahui bersama, ia telah menyinggung persoalan perbandingan zakat yang dilakukan umat Islam hanya sebesar 2,5 persen dengan Kristen sampai 10 persen.

"Saya bilang, lu 2,5 persen gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus," ungkap Pendeta Gilbert dalam pernyataannya saat khotbah mingguan yang viral di media sosial.

Tidak hanya persoalan zakat saja, cara wudhu untuk melaksanakan salat sebagai keyakinan umat Islam juga disinggung oleh pendeta itu.

Pemimpin sidang jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI), Glow Fellowship Centre, di Jakarta itu sampai meniru cara salat yang dilakukan oleh umat Islam dianggap sangat sulit dibandingkan cara ibadah pada umat Kristiani atau sebagai keyakinannya.

Sontak saja, kegaduhan telah terjadi meskipun Gilbert sudah meminta maaf. Tetapi laporan yang diterima oleh Polda Metro Jaya sedang diproses dan saat ini ditangani Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk kelanjutan proses laporannya. (hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:45
07:17
09:23
06:24
03:16
02:16
Viral