- tvOne
Sempat I'tikaf di Masjid, Kakak Adik Korban Kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek KM 58 Ternyata Penghafal Alquran: Ibunya Sedang Hamil
Jakarta, tvOnenews.com - Dua remaja asal Kota Depok, Jawa Barat, yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Senin pagi, ternyata adalah seorang penghafal Alquran.
Kedua korban kecelakaan nahas tersebut adalah Azzar Waldan berusia 14 tahun siswa kelas 2 SMP dan adiknya Yasmin Mufida Zulfa yang berusia 11 tahun dan duduk di kelas 5 SD.
Kakak beradik tersebut adalah warga RTM Kelapa Dua Raya, RT 07 RW 11, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Orang tua dua remaja itu, Saefudin, mengungkapkan bahwa anaknya bermaksud mudik ke tempat neneknya di Ciamis selepas dari pondok pesantren.
"Anak saya itu kan mau mudik yang pertama itu, Azzar, itu pulang dari pondok pesantren," ujar Saefudin kepada tim TvOne dikutip Selasa (9/4/2024).
Sehari selepas pulang dari pondok pesantren, Azzar sempat berkegiatan di daerah Sawangan, Depok.
Setelah itu, kata ayahnya, Azzar sempat melangsungkan i'tikaf atau berdoa khusyuk di masjid sebelum akhirnya dijemput mobil travel yang sebelumnya telah dipesan.
"Malamnya itu dia mau i'tikaf di masjid, sudah i'tikaf tuh. Lalu malam Senin dijemput sama travel, jam 02.00 WIB lewat," kata Saefudin.
Saefudin sempat mengantarkan kedua anaknya sampai ke mobil sambil membawakan barang-barang.
Buah hatinya tersebut akan turun di daerah Ciamis dan diperkirakan akan sampai pada Senin siang.
Namun, Saefudin dan istrinya mulai cemas ketika sampai sore tidak kunjung mendapat kabar dari kerabat di Ciamis.
Hingga Senin sore, Saefudin baru mendapatkan kabar dari kerabatnya tentang kejadian nahas tersebut.
"Dapat kabar dari saudara, dapat dari teman travel juga. Cuman biasanya paling lama dia sampai sana kan 10 jam. Sampai ashar kok nggak sampai-sampai."
Namun, pria berusia 45 tahun tersebut berusaha untuk tetap tidak terlalu terlihat syok karena sang istri sedang hamil.
"Ibu mereka lagi hamil," tuturnya.
Saefudin mengaku iasanya sering digunakan, tapi kali ini pakai gran max
Menurut sepengetahuan Saefudin, mobil travel tersebut seharusnya berisi sih 9 orang.
"Cuman kata Polisi ada 13 orang. Jadi lewat kapasitas itu." ujarnya menahan kesedihan.
Saefudin mengungkapkan bahwa kedua anaknya tersebut sedang dalam pendidikan menghafal Alquran.
"Azzar sudah sampai 13 juz, kalau adiknya 3 juz."
Kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek KM 58 tersebut menewaskan 12 orang penumpang dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Berdasarkan dugaan sementara, kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan tersebut diduga karena minibus Gran Max melaju sangat kencang hingga di atas 100 km per jam.
“Diduga dan di sana tidak ada jejak rem, artinya Grand Max itu dengan kecepatan segitu, oleng ke kanan, artinya tidak ada upaya untuk mengerem,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan dalam keterangan resmi. (rpi)