- Andreas Fitri Atmoko-Antara
Termasuk Aolia dan Naqsabandiyah, 6 Jemaah Ini Sering Lebaran Duluan Dibanding Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah
Hal itu sudah ditetapkan oleh Majelis Fatwa Pusat Tarekat Naqsabandiyah Alkholidiyah Jalaliyah di Bandar Tinggi, Simalungun, Sumatera Utara.
Menurut perhitungan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah, tahun ini mereka akan melaksanakan lebaran pada Selasa (9/4/2023).
3. Jemaah Tarekat Syattariyah - Aceh
Jemaah Tarekat Syattariyah memiliki basis pengikut di Nagan Raya, Aceh.
Pada tahun 2022 lalu, Jemaah Tarekat Syattariyah lebih dulu melaksanakan Sholat Idul Fitri daripada jemaat lain.
Siapa sangka, Tarekat Syattariyah ternyata sudah dikenal luas sejak abad ke-16 di Aceh. Maka, jangan heran jika mereka memiliki banyak sekali pengikut.
4. Jemaah An-Nadzir - Gowa
Basis aliran Jemaah An-Nadzir berpusat di Gowa, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, Jemaah ini juga sering melaksanakan Idul Fitri lebih dulu dari umat Islam Indonesia pada umumnya.
Namun pada Ramadhan 2024, jemaah An-Nadzir melaksanakan puasa berbarengan dengan umat Muhammadiyah.
Meski Jemaah An-Nadzir punya cara penentuan sendiri, masyarakat sekitar tidak pernah merasa keberatan dengan kebiasaan jemaah mereka.
5. Jemaah Al Muhdhor - Tulungagung
Jemaah ini diketahui juga memiliki perhitungan sendiri dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri. Misalnya pada tahun 2023 lalu di mana mereka melaksanakan lebaran pada 19 April 2023.
Mereka juga melaksanakan puasa selama 30 hari, dua hari lebih awal dari penetapan pemerintah.
6. Jemaah Muslim Suni - Ambon
Jemaah Muslim Sunni di Ambon juga sering melakukan Puasa dan Lebaran lebih dahulu.
Misalnya pada tahun 2019 lalu, umat Sunni menggelar sholat Idul Fitri 3 hari lebih dulu dari perhitungan pemerintah pemerintah.
Bahkan, sebanyak tiga desa juga ikut serta dalam perayaan Idul Fitri tersebut. Penentuan puasa dan lebaran mereka diklaim didasarkan pada kalender Falakiah Kuno. (rpi)