- Istimewa
Polisi Respons Dugaan Kasus Pencemaran Nama Baik yang Dilaporkan Pengelola ABC Ancol
Jakarta, tvOnenews.com - Pengelola Ancol Beach City International Stadium, Fredie Tan melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan ujaran kebencian yang menyinggung namanya pada konten podcast di media sosial (medsos).
Fredie melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam podcast tersebut.
Kuasa Hukum Fredie Tan, Suriyanto mengatakan laporan tersebut sudah diajukan ke Direktorat Siber Bareskrim Polri pada 17 Mei 2023 silam.
"Ya, benar klien saya Bapak Fredie Tan telah melaporkan pihak-pihak yang telah melakukan dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian kepada beliau," kata Suriyanto dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Suriyanto menuturkan podcast yang dimaksud sempat tayang pada channel YouTube 'Kanal Anak Bangsa' pada pertengahan November 2022 dan awal Maret 2023 dengan narasumber Mr. X.
"Jadi disebutkan banyak hal, Pak Fredie Tan itu anak Medan, modal nekat dan juga difitnah merugikan keuangan negara sampai 12 triliun, sudah menjadi tersangka korupsi, pokoknya begitu lah. Mendiskreditkan dan sarat ujaran kebencian," ucap Suriyanto.
Suriyanto menilai isi konten tersebut merugikan kliennya secara moril dan materiil.
Ia pun berharap pihak kepolisian dapat segera memberikan ganjaran yang setimpal dan seberat-beratnya kepada semua pelaku yang terlibat sesuai pelaporannya.
Adapun laporan yang dimaksud merujuk pada Pasal 45 Ayat (3) Jo Pasal 27 Ayat (3) dan/atau Pasal 51 Ayat (2) Jo Pasal 36 dan/atau Pasal 45A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman 6 (enam) tahun penjara.
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan laporan tersebut sudah ditindaklanjuti pihak kepolisian.
Polisi juga sudah menetapkan status terhadap seorang tersangka dengan pasal-pasal yang disangkakan terkait pencemaran nama baik.
"Kasus ini telah ditangani oleh Direktorat Siber Bareskrim Polri. Proses penyidikan ini berkesinambungan, terus dilakukan pemeriksaan," kata Trunoyudo.
"Kasus ini sudah pada tahap pemeriksaan beberapa saksi, tujuh saksi dan beberapa ahli, dan kemudian sudah sampai kepada penetapan tersangka terhadap terlapor HL," sambungnya. (raa)