- Tim Tvone-Julio Trisaputra
Misteri Tidak Hadirnya Airlangga Hartarto dalam Rapat Penentuan Cawapres di Rumah Zulkifli Hasan, Sudah Setuju Gibran?
Jakarta, tvOnenews.com-Pertemuan tak lengkap pimpinan Partai Politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya terjadi di rumah dinas Ketua Umum Partai Amanat Nasional di Jl Widya Chandra IV Nomor 16 Jakarta Selatan. Zulkifli Hasan menyambut Prabowo di teras rumahnya.
Tidak lama setelah Prabowo datang, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, dan Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani tiba. Kemudian, ada juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga menyambangi rumah dinas Zulhas. Hingga akhir pertemuan tak terlihat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ikut dalam pertemuan.
Tuan rumah saat itu baru tiba pada Jumat (20/10) sore usai menemani Presiden Jokowi kunjungan kerja ke China dan Arab Saudi bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Namun urusan pilpres tampaknya sangat genting dan tak bisa ditunda.
Pada wartawan, usai pertemuan Zulkifli menyebut Prabowo telah mengantongi satu nama bakal cawapres yang disepakati partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju.
Namun Zulhas (begitu ia biasanya dipanggil) menolak menyebut nama namanya.
“Ya, satu, masa namanya dua. Nama itu sudah ada di kantong Pak Prabowo. Saya gak boleh mendahului. Saya tidak boleh mendahului,” kata Ketua Umum PAN.
Bersamaan dengan rapat pimpinan Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju, dikabarkan Wali Kota Solo, Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka bertolak ke Jakarta.
Rapat di kediaman Zulhas disebut pertemuan ketum parpol itu dalam rangka mendorong nama jagoannya masing-masing untuk menemani Prabowo di Pilpres. AHY membawa pesan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tetap mendorong Khofifah Indar Parawansa. Sementara Zulhas pakem dengan Erick Thohir. Keduanya dianggap memiliki elektabilitas lebih dibanding Gibran Rakabuming.
Meski ada masukan dari Demokrat dan PAN, kesepakatan semalam tetap menghasilkan sosok Gibran sebagai Cawapres Prabowo. Ketidakhadiran Airlangga dalam pertemuan itu pun, diduga karena dia sudah menyetujui sosok Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Agaknya, syarat dari Golkar agar Gibran masuk ke Golkar bisa dianggap sebagai titik temu, jalan tengah. Akankah skenario adanya deklarasi Prabowo-Gibran nanti malam akan terlaksana? (bwo)