- tvOne
Diminta Bungkam di Kasus Kopi Sianida, Reza Indragiri Ungkap Diberi Uang hingga Melapor ke KPK, Bocorkan Sosoknya ...
tvOnenews.com - Pengakuan mengejutkan Reza Indragiri yang diberi uang agar bungkam oleh salah satu pihak dalam kasus kopi sianida Jessica Wongso, bahkan melapor ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Nama Jessica Wongso kembali jadi sorotan, setelah tayangnya film dokumenter netflix Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. Membuat publik kembali penasaran dengan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin karena kopi sianida.
Dalam tayangan film dokumenter tersebut, Reza Indragiri akui diberi uang tutup mulut, agar bungkam soal sejumlah kejanggalan di kasus tewasnya Mirna Salihin, karena minum es kopi Vietnam yang dicampur Sianida.
film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Kemudian, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengungkapkan kronologi bagaimana dirinya diberi uang oleh salah satu pihak yang berseberangan dalam kasus Jessica Wongso.
"Sebagaimana kosakata yang saya ucapkan dalam film itu bahwa saya dikasih, tapi kemudian sebagian masyarakat, sebagian warganet justru menggunakan kata Reza menerima, kan dua hal yang berbeda," ujarnya yang dilansir Youtube tvOnenews
"Tapi apakah saya menerima? saya pastikan tidak sama sekali," jelasnya.
Reza Indragiri menerangkan kronologi bahwa pada saat itu dirinya hadir sebagai narasumber di salah satu media untuk berbagi perspektif bertukar pikiran tentang kasus kopi Sianida.
"Tanpa saya sangka saya duga, ternyata ada pihak lain juga yang dihadirkan oleh media itu juga untuk menjadi narasumber di sana," tuturnya.
"Tapi yang saya pastikan dia sangat tidak sependapat dengan saya, jadi kita ngobrol di dalam acara itu secara live," ungkap.
Setelah selesai kembali ke ruang tamu atau transit, Reza mengatakan saat itu di ruangan itu ada 4 orang. salah satunya ada pihak yang berseberangan dengan dirinya dalam kasus kopi sianida.
Kemudian salah satu kru acara televisi tersebut mengajaknya untuk berbincang.
"Sementara pihak lain ada di sebelah sana, dari sudut mata saya, saya lihat bahwa tiba-tiba tas saya diambil, tas ransel yang biasanya saya pakai itu diambil," terangnya.
"Saya sempat mencoba menahan tas itu, tetapi kemudian tas itu seperti itu ditarik kencang untuk tidak menggunakan kata dirampas, dipaksa pokoknya," imbuhnya.