Takut Corona, Taman Bermain di Bali Diberi Garis Polisi
Denpasar, Bali - Tim Satgas Covid-19 kota Denpasar menutup fasilitas umum taman bermain anak di lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali dengan garis polisi.
Garis polisi bahkan dibentangkan di sekeliling taman terutama di bagian barat taman bermain yang kerap penuh dengan pengunjung.
Taman bermain di lapangan Puputan Badung, Denpasar, memang kerap dipadati pengunjung lokal yang sebagian besar merupakan warga sekitar. Bahkan di saat penutupan dengan garis polisi saja masih banyak keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak-anak yang tengah menghabiskan waktu di lokasi.
Juru bicara tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai, menegaskan taman bermain rawan menjadi lokasi penyebaran Covid-19 sehingga harus ditutup sementara mulai hari ini.
"Tempat permainan anak-anak ini sangat rawan dan berisiko terjadinya penularan kasus covid pada anak-anak. Jadi untuk sementara kami mohon permakluman pada masyarakat Kota Denpasar yang biasa menggunakan taman bermain ini, untuk sementara taman bermain ini kita tutup," tegas Dewa saat ikut memantau di lokasi (23/6).
Tim Satgas Covid-19 juga menjelaskan, penutupan taman taman bermain di Denpasar dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Taman baru akan kembali dibuka jika angka kasus penyebaran Covid-19 di Bali berkurang siginifikan.
"Ya nanti kita akan lihat sesuai perkembangan kasus (Covid-19) mudah-mudahan kasus akan semakin melandai, baru kita akan buka kembali." pungkas Dewa.
Sejauh ini total ada tiga taman bermain anak yang ditutup di Kota Denpasar yaitu Taman Janggan, Taman Kota Lumintang, dan taman bermain lapangan Puputan, Badung.
Angka penyebaran kasus Covid-19 di Bali memang terus meningkat, hingga saat ini terdapat 406 kasus aktif pasien Covid-19 yang masih dirawat. Sementara total kasus positif di Bali sudah mencapai 47.754 kasus. (alfani/mat/ant/act)