- Julio Trisaputra/tvOnenews.com
Sinyal Jokowi ke Ganjar Saat Rakernas Membuat Bakal Capres Lain Gemetar
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Sinyal dukungan itu Jokowi sampaikan dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDI Perjuangan JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
Dalam pidatonya Jokowi mengatakan kepada Ganjar Pranowo, jika selesai dilantik, tugas pertama adalah mewujudkan kedaulatan pangan.
Pesan ini seolah dianggap bentuk dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 nanti.
Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mengatakan Rakernas IV PDIP sangat taktis dan padat.
Setelah mendengar pidato Jokowi, Megawati dan Ganjar Pranowo, Effendi Gazali mengatakan topik yang dipilih di hari pertama Rakernas PDIP adalah kedaulatan pangan untuk kesejahterakan rakyat.
Hal ini menjadi pembeda jika dibandingkan dengan masalah-masalah food estate yang ditangani oleh calon presiden lain.
"Dalam konteks ini saja sudah menjadi pembeda. Ingin mengatakan bahwa, apa yang sedang dikerjakan itu adalah sesuatu yang berdasakan hasil riset," katanya kepada tvOne, Jumat (30/9/2023).
Kemudian tema pidato yang disampaikan Jokowi, Megawati dan Ganjar Pranowo penuh dengan hal-hal yang ideologis, strategis dan taktis.
"Betul sekali kalau pada hari ini dalam pidato yang pendek dari Bapak Presiden itu kita mengambil kesimpulan, maka harusnya calon-calon presiden yang lain yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto itu gemetar," tuturnya.
"Gemetar dalam arti Bapak Jokowi sudah langsung mengatakan Pak Ganjar Pranowo begitu dilantik 20 Oktober 2023, langsung masuk ke dalam kedaulatan pangan. Jadi sudah terbayang di depan mata, ada pelantikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia dan program pertamanya adalah kedaulatan pangan," tutur Effendi Gazali.
"Jadi kalau hari ini dan berdasarkan Rakernas ini kita yakin Bapak Joko Widodo sudah membayangkan yang dilantik jadi Presiden Republik Indonesia ke-8 adalah Ganjar Pranowo, enggak tahu kalau besok atau dua hari lagi," tambahnya.
Effendi menilai Jokowi memberikan sinyal yang sangat kuat saat berpidato di Rakernas IV PDIP, meski kapasitasnya sebagai kader terbaik PDIP.
"Jadi kalau hari ini (kemarin), ini sinyal yang sangat kuat karena dinyatakan secara langsung secara resmi. Tapi bisa jadi ada sinyal lain yang lebih kuat nantinya," ujarnya.
Terkait isu yang dibahas dalam Rakernas IV PDIP soal kedaulatan pangan, Effendi menilai isu ini dipilih secara taktis dan strategis.
Isu ini kerap dibahas pula oleh bakal calon presiden Prabowo Subianto. Namun Effendi menilai isu yang dipilih bukan untuk menyatukan Prabowo-Ganjar.
"Hari ini saya semakin yakin, karena saya pernah ingat pada 6 September 2013, sebelum Bapak Jokowi dicalonkan oleh PDI Perjuangan, karena rakernasnya pada waktu itu 18 Mei 2014. Waktu itu banyak sekali kader yang berteriak Jokowi jadi presiden atau tidak sama sekali.
"Nah kalau melihat hari ini, rasanya tidak ada peluang untuk menjadikan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden bagi Prabowo. Kecuali Prabowo menjadi wakil presiden bagi Ganjar dan itu sudah dibantah, artinya sampai saat ini hal tersebut tidak dihendaki oleh Koalisi Indonesia Maju," bebernya.(muu)