- Kolase tvOnenews
Polemik Duet Ganjar-Anies, Ini Tanggapan Tokoh-tokoh dari Kubu Koalisi
Terkait apakah pernah ada pembicaraan di internal terkait wacana duet Anies-Ganjar, Sudirman mengatakan di koalisi perubahan selalu mengedepankan sikap terbuka dan membicarakan segala kemungkinan secara transparan.
“Spesifik soal memasangkan Anies dan Ganjar kan baru muncul belakangan. Di samping itu, di Koalisi soal nama Cawapres sudah mengerucut ke satu nama. Semua Pemimpin Partai Politik anggota KPP sudah mengetahui arah keputusan soal pasangan. Bila ada perubahan tentu akan melalui pembahasan dan persetujuan kolektif," tambah Sudirman.
Sudirman pun menjawab diplomatis saat ditanya jika duet tersebut terlaksana siapa yang akan menjadi presiden.
"Capres KPP Anies Baswedan. Dan Sejauh ini semua partai pengusung memiliki komitmen dan confident yang tinggi bahwa Anies Baswedan adalah jawaban dari situasi dan kondisi bangsa ini. Karena itu tidak ada perubahan dalam soal pencalonan Anies sebagai bacapres," tutupnya.
Belum Ada Pembicaraan
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menegaskan belum ada pembicaraan di internal koalisi PDIP terkait wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dia memandang usulan yang muncul dari politikus itu merupakan hal biasa di tahun politik.
“Sampai sekarang belum ada pembicaraan, tapi wacana-wacana itu muncul dari pikiran-pikiran para tokoh, ya sah-sah saja. Saat ini kan sedang berada dalam tahun politik,” kata Mardiono di Senayan Park, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023). IKLAN
Dia mengatakan partainya sampai saat ini masih tetap konsisten mendorong Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar.
“Jadi sampai sekarang PPP masih tetap konsisten di dua arah. Pertama, arah bergabung dengan PDIP yang sudah disepakati dan kedua mendukung Pak Ganjar dan Sandiaga,” ungkap Mardiono.
Dia menambahkan meskipun PPP tidak dalam posisi memutuskan hasil akhir. Namun, pihaknya tetap memperjuangkan Sandiaga bersanding dengan Ganjar di Pilpres 2024.
“Yang kita tawarkan itu juga atas kriteria-kriteria bukan karena namanya atau bukan karena personalitinya, tapi karena misal ‘oh ini track record-nya, kepribadian ini, kemampuan ini. Itulah yang kita tawarkan kepada partai-partai yang menjalin kerja-sama politik,” tutup Mardiono.