Sumber :
- tvOnenews.com - Rizki Amana
Ungkap Tak Ada Negara yang Aman dari Ancaman Serangan Siber, BSSN Contohkan Perang Rusia - Ukraina
Jumat, 7 Juli 2023 - 20:39 WIB
Jakarta, tvOnenews.com - Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (Jubir BSSN), Ariandi Putra mengungkap tak ada negara di dunia ini yang aman dari ancaman serangan siber.
Ariandi mengatakan serangan siber juga kerap mengancam Indonesia di tengah masifnya perkembangan teknologi informasi.
Hal itu dikatakannya dalam kegiatan dikusi bertajuk 'Waspada Kejahatan Siber Masyarakat Harus Bagaimana?' yang digelar Forum Wartawan Polri (FWP) Polda Metro Jaya di bilangan Jakarta Selatan pada Jumat (7/7/2023).
"Jadi apakah negara kita aman dari serangan siber? Semua negara di dunia tidak aman dari serangan siber," kata Ariandi dalam kegiatan itu, Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Ariandi menuturkan serangan siber kerap menjadi acuan menghadirkan konflik horizontal pada sebuah negara.
Dirinya menganalogikan peristiwa tersebut dengan perang yang terjafi antara Rusia dan Ukraina yang hingga saat ini masih berlangsung.
Dalam perang tersebut kedua belah pihak mengutamakanserangan siber dengan menargetkan infrastruktur vital pada bagian informasi masyarakat.
"Kita tahu ada beberapa negara yang terjadi serangan siber bahkan perang Rusia, Ukraina itu bukan lagi perang konfensional. Malau sekarang serangannya dimulai dari serangan siber dilihat titik-titik infrastruktur informasi vital di Ukraina, Rusia itu di mana saja, apakah bisa disusupi ransomware apakah bisa disusupi malware dan lain-lain," kata Ariandi.
"Sehingga kita bisa buat negara ini blackout, terus setelah blackout terjadi kerusuhan, terjadi konflik horizontal baru kita serang, baru serangan yang bersifat fisik," sambungnya.
Lantas BSSN mengaku telah merumuskan sejumlahbupaya dalam meminimalisir adanya serangan siber yang mengancam keamanan RI.
Ia mengaku saat ini BSSN telah menggandeng sejumlah instansi terkait dalam membuat sistem keamanan untuk meminimalisir terjadi serang siber yang mengancam keamanan Indonesia.
"Itu yang harus kita waspada. Makanya kita diinternal senantiasa berkoordinasi dengan semua penyelenggara sistem elektronik, dan kalau kebijakan dan penegakan hukumnya kita berkoordinasi dengan Polri," ungkap Ariandi.
"Kita imbau semua bahwa, emang bisa BSSN melakukan keamanan siber di Republik ini? Bisa. Kalau kita berkoordinasi dengan semua kementerian lembaga, penyelenggara sistem elektronik, kalau kita hand in hand untuk berpikir bahwa kalau memang mau serius mau membenahi keamanan siber di Indonesia maka gandengan tangan adalah kunci," pungkasnya. (raa)