Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Pengakuan Alumni Ponpes Al Zaytun: 6 Tahun Belajar Syariat Islam, Setelah Lulus Ngaku Rasakan Keanehan

Rabu, 21 Juni 2023 - 15:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Setelah heboh dengan pemberitaan Ponpes Al Zaytun, kini salah satu alumni Ponpes Al Zatun tahun 2000 - 2006 yakni Muhammad Ikhsan ikut angkat bicara memberikan kesaksiannya.

Ia membantah semua tuduhan yang dilontarkan kepada Ponpes Al Zaytun tentang ajaran salat dan diperbolehkannya berzina. Hal itu ia ungkap dalam program acara Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (20/6/2023).

"Saya bukannya mau membela Panji Gumilang, tapi saya ingin menerangkan, seterang-terangnya dan sejujurnya," kata Ikhsan.

Ikhsan mengatakan semua tuduhan yang dikatakan oleh Ken Setiawan adalah hal yang tidak benar. Mulai dari tidak diwajibkan salat, puasa, haji dan memperbolehkan zina asal ada uang tebusan dosa.

"Praktek-praktek itu tidak diaplikasikan ke santri, atau yang bersekolah di sana. Jadi, itu bukan di Al Zaytun. Di Al Zaytun gak ada praktek-praktek yang demikian, tuduhannya Mas Ken tidak ada yang betul, apalagi tuduhan yang mengatakan bahwa jika membayar Rp 2 juta, dipersilahkan zina," jelasnya.

Atas pernyataan Ken Setiawan itu, Ikhsan mengaku sakit hati lantaran menurutnya semua tuduhan tersebut tidak sesuai seperti yang dirasakannya.

"Itu tuduhan yang paling mengerikan buat kami, itu membuat kami sakit hati sekali. Kami sebagai alumni ya yang pernah belajar 6 tahun disana," lanjut Ikhsan.

Selama 6 tahun mondok, Ikhsan menyebut Ponpes Al Zaytun telah mengaplikasikan syariat Islam. Namun ia mengaku setelah lulus memang merasakan keanehan terebih dari 2018.

"Dulu selama 6 tahun belajar, syariat-syariat islam itu diajarkan di Al Zaytun. Namun setelah saya lulus, saya juga mulai memperhatikan beberapa pengurus dan petinggi di sana tuh, dari tahun 2018 atau 2019, mereka udah joget-joget dan nyanyi-nyanyi yahudi itu saya udah perhatikan," pungkasnya. 

Rahasia Kelam Ribuan Hektare Lahan Ponpes Al Zaytun

Pondok Pesantren Al Zaytun milik Panji Gumilang hingga kini masih menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Beragam kontroversi Panji Gumilang terus menyeruak yang tak sedikit memunculkan bermacam reaksi publik.

Salah satu kontroversi Ponpes Al Zaytun milik Panji Gumilang adalah lahan luas dan bangunan megahnya.

Lahan luas Al Zaytun ini menjadi tanda tanya besar, bagaimana cara Panji Gumilang mendapatkan lahan seluas itu.

Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube HERRI PRAS, berikut rahasia kelam lahan Al Zaytun yang diungkap oleh Ken Setiawan.

Ken Setiawan mengungkapkan bahwa ada cara yang digunakan untuk menutupi isu NII di Al Zaytun.

Ponpes Al Zaytun disebut oleh Ken Setiawan didominasi santri yang latar belakang orang tuanya juga merupakan anggota NII.

Sementara sisanya adalah santri yang menjadi korban hasil rekrutan anggota NII lainnya.

Kemudian, ada aturan di dalam Al Zaytun bahwa peneliti yang datang tidak boleh membahas apapun tentang NII dan ini yang menurut Ken Setiawan mampu menyembunyikan kebenaran yang ada.

"Jadi kalau datang ke sana hanya melihat pesantren megah 1200 hektare, kita enggak menemukan apa-apa," ungkap Ken Setiawan.

"Inikan gerakan bawah tanah," lanjutnya.

Tentu luas lahan Ponpes Al Zaytun yang begitu besar ini menjadi sorotan.

Apakah 1.200 hektare itu adalah tanah sengketa atau murni milik Al Zaytun?

Ternyata menurut Ken Setiawan, lahan Al Zaytun yang ribuan hektare itu ada yang sudah dilunasi, ada juga yang belum dibayarkan.

Namun jika ditotal lahan Ponpes Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang berkisar tiga ribu hektare.

"Sebagian sudah dibayar, sebagian belum, totalnya ada lebih sekitar tiga ribu," ungkap Ken Setiawan.

Lantas dari mana dan bagaimana cara yang digunakan Panji Gumilang untuk bisa mendapatkan lahan seluas itu?

Ken Setiawan sampai menyebut Panji Gumilang licik dalam mendapatkan lahan untuk Al Zaytun.

"Jadi modelnya Al Zaytun pintar, Panji Gumilang ini licik," tegas Ken Setiawan.
Cara yang dimaksud oleh Ken Setiawan adalah tidak membayarkan secara penuh lahan tersebut.
Dari harga 100 juta, hanya dibayarkan 10 juta tapi sertifikat lahannya sudah dipegang pihak Panji Gumilang.

Padahal, pelunasannya masih beberapa puluh tahun ke depan.

"Harganya seratus juta, dikasih uang 10 juta, mana sertifikatnya saya pinjam dulu, entar bayarnya berapa puluh tahun lagi," ungkap Ken Setiawan.

Maka tidak heran jika hingga kini banyak tanah Al Zaytun milik Panji Gumilang yang tak lunas.

"Sampai sekarang banyak yang tidak lunas," ujar Ken Setiawan.

"Jadi, sadis sebenarnya," lanjutnya.

Begitulah penuturan Ken Setiawan soal lahan ribuan hektar Ponpes Al Zaytun milik Panji Gumilang.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral