- Instagram resmi @mohmahfudmd
Komentar Mahfud MD soal Pilpres 2024, Bandingkan soal Capres 2019, Beberkan Hal Ini..
Mantan Ketua MK Periode 2008-2013 tersebut membeberkan 5 hal hal terkait tugas-tugasnya yang diberi mandat dari Presiden Jokowi.
"Satu (Pemberantasan Korupsi), dua (radikalisme) gitu ya, kemudian penyelesaian Hak Asasi Manusia, lalu penegakan hukum dengan indeks persepsi hukumnya itu, itu yang saya fokus ke sana dulu," ujarnya.
Lebih lanjut, Mahfud MD secara terus terang mengaku bahwa tidak merespons akan namanya masuk di bursa Pilpres 2024.
Helmy Yahya bertanya bagaimana jika Mahfud MD dicalonkan oleh salah satu parpol, apakah bersedia atau tidak.
"Itu termasuk saya tidak merespons," ungkapnya.
"Tidak atau belum?" tanya kembali Helmy.
"Sekurang-kurangnya belum merespons," jawabnya.
Menkopolhukam Mahfud MD. ((ANTARA/HO-Kemenko Polhukam)
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia ini menyatakan perbandingan dirinya saat Capres 2019 dengan Pilpres 2024.
"Dulu di tahun 2019 kalau ada berita seperti itu, pasti saya kejar kapitalisasi agar ini berkembang terus sehingga saya menguat." ucapnya.
"Karena waktu itu saya memang iya mau (Capres 2019), tapi sekarang saya tidak kapitalisasi, biar ajalah berkembang sendiri, nanti kalau saatnya perlu dijawab, ya dijawab," katanya.
Mahfud mengungkapkan bahwa memiliki filosofi jika mengejar jabatan sepenting (Presiden), dikejar bagaimanapun tidak dapat.
"Karena filosofi saya tuh kalau jabatan sepenting itu, semua jabatan tapi kalau sepenting itu dikejar kalau ndak bisa nda dapat," ucapnya.
"Ndak dikejar kalau mau diberikan oleh Tuhan kan, itu saya menjadi tenang dengan berpikir begitu, karena itu semua sudah pernah saya alami," sambungnya.
"Saya pernah kejar jabatan juga, ndak dapat, sudah mati-matian gitu. Tapi ketika saya tidur-tiduran gitu nda papa, tiba-tiba dipanggil diberi jabatan juga pernah, itu artinya Tuhan aja," ucapnya sambil memberi gestur garis tangan.
Mahfud MD mengaku belajar dari pengalaman tahun 2019
Mahfud MD mengaku belajar dari kekecewaan dari Pilpres 2019, kala itu Mahfud ditunjuk pada menit-menit akhir untuk menjadi Cawapres Jokowi.
"Iya saya belajar dari pengalaman itu (Pilpres 2019), bahwa kalau direncanakan, kalau Tuhan tidak mengizinkan. Apalagi di politik bisa belok mendadak," pungkasnya.