Eks Ketum PPP Bongkar Skenario "All The President Men's", Skenario Capres Boneka di Pilpres 2024
Jakarta, tvonenews.com - Pemilihan Presiden 2024 mulai mewarnai pemberitaan dan diskusi publik masyarakat, termasuk di dunia maya. Belakangan ramai diperbincangkan mengenai skenario "all the president men's" dalam Pilpres 2024.
Eks Ketum PPP ini bongkar skenario "all president men", yakni upaya mendorong calon presiden (capres) boneka pada Pilpres 2024.
Dia adalah Romahurmuziy, Eks Ketua Umum PPP yang bicara blak-blakan mengenai adanya upaya mendorong capres boneka pada perhelatan pilpres 2024.
Ramai di laman instagram, video Romahurmuziy sedang diwawancara, berikut petikan lengkapnya:
"Dua yang melakukan pendekatan secara resmi ke PPP, satu pak sandi, dua pak Arto, dan dua-duanya mengatakan diminta oleh presiden. orang pada nanya, kamu ga papa nih mengaku diminta oleh presiden?"
"ini kan urusan mereka, mengakui kepada saya, diminta oleh presiden, dua-duanya."
"Dan kalau menurut saya fine, kalaupun saya jadi presiden juga akan berpikir yang sama, bagaimana semua visi misi saya berkelanjutan."
"Sehingga saya menginginkan besok seperti judul film tahun 76, all the president men."
"Itu yang sedang dilakukan presiden hari ini, terlepas hari kemarin melakukan upaya penundaan ya, itu perkara lain."
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah nama yang dinilainya cocok sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers usai shalat Idul Fitri di Masjid Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).
"Yang cocok banyak. Ada pak ET (Erick Thohir), ada Pak Sandiaga, kan banyak kan. Ada Pak Mahfud. Ada Pak Ridwan Kamil," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
"Banyak, ada Cak Imin, ada Pak Airlangga. Banyak, termasuk Pak Prabowo," ujarnya lagi.
All the President's Men
Diketahui, All the President's Men adalah sebuah film thriller drama politik biografi Amerika tahun 1976 tentang skandal Watergate yang menjatuhkan kepresidenan Richard Nixon.
Disutradarai oleh Alan J. Pakula dengan skenario oleh William Goldman. Film ini didasarkan pada buku non-fiksi tahun 1974 dengan nama yang sama oleh Carl Bernstein dan Bob Woodward , dua jurnalis yang menyelidiki skandal The Washington Post.
Film tersebut dibintangi oleh Robert Redford dan Dustin Hoffman masing-masing sebagai Woodward dan Bernstein; itu diproduksi oleh Walter Coblenz untuk Redford's Wildwood Enterprises.
Film ini dinominasikan dalam beberapa kategori Oscar , Golden Globe dan BAFTA.
Pada tahun 2010, film tersebut dipilih untuk disimpan di Pendaftaran Film Nasional Amerika Serikat oleh Perpustakaan Kongres karena "signifikan secara budaya, sejarah, atau estetis."
(ito)