- FIFA
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Gegara Tolak Timnas Israel? Pengamat Duga Memang Karena Belum Siap
Selain itu, Jokowi juga berharap Erick Thohir bisa mengupayakan agar Indonesia masih terus terlibat dalam acara internasional yang digelar oleh FIFA.
"Termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya," ujarnya.
Jokowi mengaku sedih dan sangat kecewa atas keputusan yang diambil oleh FIFA. Ia memahami kalau keputusan FIFA tersebut membuat masyarakat Indonesia kecewa.
"Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama juga merasakan hal itu. Kecewa dan sedih," katanya.
Kendati demikian, meskipun kecewa, Jokowi meminta seluruh masyarakat agar tak saling menyalahkan terkait penyebab pembatalan itu. Dia mengajak semua pihak untuk tidak berlarut dalam perasaan sedih dan menatap masa depan yang cemerlang.
"Tapi, jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain, dan sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat kedepan jangan melihat kebelakang," kata dia.
Menurut Jokowi, peristiwa ini dapat dijadikan sebagai evaluasi dan pembelajaran bagi semua pihak, terkhusus dunia sepak bola Indonesia.
"Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional indonesia," ujarnya.
Badan Sepak Bola Dunia FIFA (ant)
Tiga Prediksi Sanksi FIFA Terhadap Indonesia
Ada tiga potensi sanksi FIFA yang mungkin dijatuhkan kepada PSSI, berikut sejumlah prediksinya:
1. Sanksi Lebih Berat dari Tahun 2015
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengakui belum ada keputusan soal sanksi yang akan diberikan FIFA. Dia berharap sanksi tersebut bukanlah sanksi berat.
"Kita sudah tahu keputusan FIFA bahwa kita dicabut ketuanrumahan kita. Tinggal yang ditunggu tindakan susulan, tentu saya berharap jangan sampai kita kena sanksi berat," kata Zainudin setelah menemui para pemain tim nasional Indonesia U-20 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Zainudin mengingatkan bahwa sebelumnya Indonesia sudah pernah dihukum FIFA pada 2015 karena pemerintah dianggap mengintervensi PSSI. Namun situasi kali ini akan berbeda karena diprediksi sanksi akan lebih berat dibandingkan kasus intervensi pemerintah pada federasi.
"Kita tahu kita tidak bisa, maka tidak bisa main di pertandingan yang diatur oleh FIFA di semua level, dunia maupun Asean. Kita sudah tidak bisa lagi melaksanakan FIFA matchday, negara lain yang yang anggota FIFA juga tidak mungkin datang ke sini. Kita tidak bisa keluar," kata Zainudin.
Menurut mantan Menpora RI ini, terdapat pula dampak sanksi lain yang mungkin diterima Indonesia yakni pada kompetisi-kompetisi yang dinaungi PSSI.
"Kan ujung kompetisi itu terbentuknya timnas. Kalau timnas tidak bisa berkompetisi, keluar dari event FIFA, tentu kita tidak melakukan pembentukan timnas. Itu yang paling berat buat kita di samping lain-lain," ujar Zainudin.
"Jadi kita tidak bicara lagi Piala Dunia, tapi bagaimana menyelamatkan sepak bola Indonesia, Mohon doanya," tambahnya.