- Instagram/@anwaribrahim_my
Perdana Menteri Malaysia Enggan Dihadiahi Batik saat Acara Negara, Begini Alasannya
tvOnenews.com - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim meminta agar tidak diberikan hadiah seperti baju batik saat menghadiri acara kenegaraan.
Perdana Menteri Malaysia yang baru dilantik bulan November lalu itu menyebut, pemberian hadiah kepada pejabat tinggi negara sepertinya adalah bentuk pemborosan anggaran.
Ia meminta kepada seluruh kementerian dan lembaga pemerintah agar menghentikan tradisi tersebut.
“Saya ingin praktik ini dihentikan. Jika pakaian batik perlu diberikan, berikan kepada anggota staf yang berpangkat lebih rendah,” ungkapnya dala peluncuran National Hawkers and Petty Traders Conference di Putrajaya, Kamis (22/12/2022).
"Tolong jangan berikan kepada saya, menteri atau sekjen," imbuhnya.
Anwar melanjutkan, mungkin ada pihak yang menganggap penolakan pemberian baju batik ini sebagai hal kecil, namun penghematan kecil seperti ini secara kumulatif bisa berdampak besar.
Perdana Menteri asal artai Pakatan Harapan itu tidak ingin kementerian dan lembaga negara tidak mengalokasikan uang untuk hal-hal yang tidak penting saat mempersiapkan program.
Perdana Menteri Malaysia: Daripada Hadiahi Batik, Mending Uangnya untuk Program Rakyat
Anggaran hadiah seperti itu lebih baik dialihkan untuk program-program yang dapat dirasakan dan dinikmati secara langsung oleh masyarakat.
Salah satunya bisa dialokasikan untuk acara bagi petani di daerah pertanian dan di pasar atau pinggiran kota untuk pedagang sehingga program dapat menjangkau masyarakat.
Dia juga memuji rencana Menteri Pengembangan Pengusaha dan Koperasi Datuk Ewon Benedick untuk mengadakan program yang serupa di Sabah tahun depan.
Lembaga yang dimaksudkan harus memfasilitasi usaha kecil dan menengah untuk fokus dan memprioritaskan kebutuhan usaha kecil, yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.
“Saya prihatin dengan klaim bahwa sulit bagi mereka untuk mendapatkan modal untuk memulai bisnis dan untuk mendapatkan lampu hijau dan izin dewan lokal untuk melakukan bisnis,” katanya.
“Ini juga harus dihentikan. Mereka yang diberi tanggung jawab untuk membantu harus melakukannya,” imbuh Anwar.
Dia juga mengatakan kegiatan yang disebut ‘agen’ untuk mendapatkan izin pasar Ramadhan dan pasar malam juga harus dihentikan karena mempersulit pedagang kecil untuk mencari nafkah.