- AP News
Layanan Aborsi di Arizona Meningkat, Pasien Harus Dipindahkan ke Negara Bagian Lain
Jakarta - Seorang hakim di Arizona memutuskan pekan lalu bahwa jaksa dapat melanjutkan penegakkan larangan aborsi total sejak terjadinya perang saudara.
Seorang staf yang bekerja di keluarga berencana Camelback harus menyampaikan berita tersebut kepada para wanita yang sudah dijadwalkan untuk bertemu dalam beberapa minggu mendatang.
Wanita yang sedang mencari tempat untuk aborsi di Arizona itu, terpaksa harus mencari alternatif di luar perbatasan negara bagian karena adanya peraturan baru tersebut.
Seorang Jaksa mengatakan bahwa dokter yang tetap melakukan aborsi kepada seorang wanita yang sedang hamil akan dituntut kecuali nyawa sang bayi dalam bahaya.
Planned Parenthood Arizona meminta kepada Hakim Pengadilan Tinggi Pima County Kellie Johnson untuk menunda keputusannya sambil menunggu banding yang diajukan.
Planned Parenthood Arizona mengatakan bahwa dengan menciptakan peraturan baru, membuat kebingungan mengenai status hukum di Arizona.
Para dokter dan perawat yang sedang bekerja di Klinik Keluarga Berencana Camelback memiliki dugaan jika keputusan pengadilan mengenai aborsi akan turun. Namun, para dokter dan perawat menduga bahwa larangan yang menjadi aturan baru adalah larangan aborsi setelah 15 minggu.
“Kami mengosongkan jadwal kami untuk melakukan sebanyak mungkin jadwal semester berikutnya,” kata Feiring, perawat dilansir dari Apnews pada Selasa (27/9/2022).
Karena aturan baru yang ditetapkan, akhirnya beberapa pasien yang ingin melanjut untuk aborsi harus dipindahkan ke negara yang legal untuk aborsi.
Planned Parenthood memiliki navigator pasien bagi wanita yang masih mencari aborsi agar dapat menemukan afiliasi di bagian negara mana yang mempunyai aborsi legal.
Dilansir dari apnews bahwa terdapat banyak pasien Arizona yang melakukan aborsi di California, Nevada, New Mexico dan Colorado.
Di California sendiri, Afiliasi Planned Parenthood mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membuka pusat kesehatan baru karena meningkatnya pasien dari Arizona.
Planned Parenthood of Orange dan San Bernardino County sudah mengoperasikan sembilan pusat kesehatan di California selatan dan dapat melayani 250.000 pasien pada tahun lalu.
Namun, sebagian besar untuk layanan selain aborsi, seperti pemeriksaan kanker dan pengendalian kelahiran.
California sudah melihat bahwa terdapat peningkatan pasien aborsi yang datang dari negara lain khususnya Arizona. Pekan lalu, Gavin Newsom, seorang Gubernur mengumumkan situs web aborsi.ca.gov dikhususkan untuk siapapun yang membutuhkan layanan aborsi termasuk daftar klinik dan informasi tentang undang-undang negara bagian.
Sebagian besar prosedur aborsi tetap legal di New Mexico, di mana anggota parlemen negara bagian pada tahun 2021 mencabut undang-undang 1969 yang tidak aktif yang melarang sebagian besar prosedur aborsi sebagai tindak pidana berat untuk memastikan akses ke aborsi. (mg4/put)