- Reuters/STR New
Tepat 21 Tahun Berlalu, Berikut 8 Fakta Tragedi 9/11 atau Serangan 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center AS
tvOnenews - Tragedi 9/11 WTC atau serangan 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center, menjadi peristiwa yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah.
Diketahui, 19 orang militan yang terkait dengan kelompok ekstremis Islam al Qaeda membajak empat pesawat dan melakukan serangan bunuh diri terhadap warga Amerika Serikat.
Setelah kejadian itu, para korban, saksi dan para responden yang menderita serangan itu mengatakan "Bahwa kami menderita komplikasi kesehatan cukup parah, baik mental maupun fisik".
Dan dampaknya terasa di seluruh dunia selama bertahun-tahun, yang akan datang ke Amerika akan diperketat di bandara.
Dilansir dari laman VIVA yang dikutip dari History Hit, berikut beberapa Fakta tragedi 9/11 atau serangan 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center, seperti
1. Empat Pesawat Dibajak dan 93 Pesawat Berhasil Dikendalikan
Serangan WTC 11 September 2001 (via VIVA.co.id)
Dua pesawat menabrak World Trade Center pada 11 September 2001, sementara pesawat ketiga menabrak Pentagon di Arlington, Virginia, tepat di luar Washington, dan pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.
Dalam kejadian itu Hampir 3.000 orang tewas selama serangan teroris 11 September 2001, yang memicu inisiatif utama AS untuk memerangi terorisme, pada saat kejadian itu merupakan "Hari tergelap di Amerika"
Sisanya tidak mencapai target, sebagian karena masyarakat masuk ke kokpit pesawat dan secara fisik berhadapan dengan para pembajak. Meskipun target pesawat keempat tidak pernah ditentukan secara pasti, diketahui bahwa pada pukul 09:55 pada hari serangan itu, salah satu pembajak mengalihkan Penerbangan ke Washington DC. Ketika pesawat itu mendarat darurat di Pennsylvania, jaraknya sekitar 20 menit dari Washington.
2. Acara Berita Tanpa Iklan
Ilustrasi berita (CNBC News)
Ini merupakan acara berita tanpa iklan terpanjang dalam sejarah Amerika, Pada 09:59 di New York City, Menara Selatan runtuh. Menara Utara menyusul pada pukul 10:28, 102 menit setelah tabrakan pesawat pertama.
Pada saat itu, jutaan orang Amerika sedang menonton tragedi itu terungkap secara langsung di TV. Beberapa jaringan utama Amerika menayangkan liputan bergulir dari serangan 11 September selama 90 jam berturut-turut, menjadikan serangan 11 September sebagai peristiwa berita terlama tanpa gangguan atau iklan dalam sejarah Amerika.
Setelah serangan, penyiar berhenti menayangkan iklan tanpa batas waktu, hal ini pertama kalinya sejak terakhir mengenai pemberitaan pembunuhan John F. Kennedy pada tahun 1963.
3. Evakuasi di Manhattan Terbanyak Dalam Sejarah
Evakuasi Manhattan (YouTube/jemyao-tangkapan layar)
Sebanyak 16 orang selamat di tangga saat runtuhnya Menara Utara. Tangga B di tengah Menara Utara World Trade Center melindungi 16 orang yang selamat ketika bangunan itu mulai runtuh. Di antara mereka 12 orang petugas pemadam kebakaran dan seorang polisi.
Evakuasi Manhattan merupakan penyelamatan Angkatan Laut terbesar dalam sejarah. Sekitar 500.000 orang dievakuasi dari Manhattan dalam 9 jam setelah serangan World Trade Center, menjadikan serangan 11 September sebagai pengangkutan perahu terbesar dalam sejarah yang diketahui untuk mengevakuasi korban serangan gedung WTC.
4. Pertama Dalam Sejarah Bandara Ditutup Total
ilutrasi Bandara di Amerika (GettyImages/Jeenah Moon)
Ini merupakan pertama dalam sejarah, bahwa semua bandara di seluruh Amerika Serikat dilarang terbang, "Tidak ada yang boleh menerbangkan pesawat di Bandara."
Itu merupakan perintah yang dikeluarkan untuk pengontrol lalu lintas udara Amerika oleh Administrasi Penerbangan Federal pada pagi hari ketika serangan 11 September.
Setelah mendengar bahwa pesawat ketiga telah menabrak Pentagon, dan takut akan pembajakan lebih banyak, para pejabat membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memberhentikan penerbangan di seluruh Amerika Serikat.
Dalam waktu sekitar 4 jam, semua penerbangan komersial di seluruh AS dihentikan. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah AS bahwa perintah dengan suara bulat untuk memberhentikan segala penerbangan yang ada di bandara AS.
5. Presiden AS Sedang Mengajar
George W. Bush (GettyImages/Pool)
Presiden George W. Bush sedang membaca dengan anak-anak di sekolah selama serangan 11 September, Bush sedang membaca sebuah cerita dengan sekelompok anak-anak di Sarasota, Florida, ketika ajudan seniornya, Andrew Card, mengatakan kepadanya bahwa sebuah pesawat telah menabrak World Trade Center.
Beberapa saat kemudian, Card menyampaikan perkembangan menyedihkan berikutnya kepada Presiden Bush, menyatakan, "pesawat kedua menabrak menara World Trade Center yang kedua. Amerika sedang diserang."
6. Api Masih Menyala di Ground Zero Selama 99 hari
9/11 tragedy (pinterest/buzzfeed)
Pada 19 Desember 2001, Departemen Pemadam Kebakaran Kota New York (FDNY) berhenti menyiramkan air ke api di Ground Zero, lokasi runtuhnya World Trade Center. Setelah lebih dari 3 bulan, kobaran api berhasil dipadamkan.
"Kami telah berhenti menyiraminya dan sudah tidak berasap lagi." ungkap Kepala FDNY pada saat itu, Brian Dixon.
Operasi pembersihan di Ground Zero berlanjut hingga 30 Mei 2002, menuntut sekitar 3,1 juta jam kerja untuk membersihkan lokasi.
7. Baja Gedung WTC Diolah Jadi Tunggu Peringatan
instagram/eaglesinyourmind
Sekitar 200.000 ton baja jatuh ke tanah ketika Menara Utara dan Selatan World Trade Center runtuh. Selama bertahun-tahun, sebagian besar baja itu disimpan di hanggar di Bandara John F Kennedy New York.
Beberapa baja digunakan kembali dan dijual, sementara organisasi di seluruh dunia memajangnya di tugu peringatan dan pameran museum.
Dua balok baja berpotongan, yang pernah menjadi bagian dari World Trade Center, diambil dari puing-puing di Ground Zero. Menyerupai salib Kristen, struktur setinggi 17 kaki ini didirikan di Memorial dan Museum 11 September, yang dibuka untuk umum pada tahun 2012.
8. AS Mengalami kerugian 3,3 triliun Dolar
9/11 tragedy (Reuters/STR new)
Menurut New York Times, segera setelah serangan 11 September 2021, termasuk biaya perawatan kesehatan dan perbaikan properti, pemerintah AS menelan biaya sekitar 55 miliar dolar.
Dampak ekonomi global, dengan mempertimbangkan gangguan terhadap perjalanan dan perdagangan, diperkirakan mencapai 123 miliar dolar. Jika Perang Melawan Teror berikutnya dihitung, bersama dengan pengeluaran keamanan jangka panjang dan dampak ekonomi lainnya dari serangan itu, mungkin menelan biaya sebanyak 3,3 triliun dolar. (viva/Mzn)