- Antara/Reuters
Fakta Virus Nipah yang menyebar di India, Mirip Covid?
India - Provinsi Kerala di India baru-baru ini tidak hanya berjuang melawan virus Covid-19, tapi juga berjuang melawan wabah virus Nipah yang menyebar ditemukan di Provinsi tersebut.
Seorang anak usia 12 tahun bahkan dikabarkan meninggal dan dua orang tenaga kesehatan pun terinfeksi virus ini.
Banyak yang mengatakan bahwa virus Nipah mirip dengan virus Covid-19. Namun, meski sifatnya mirip, kedua virus sangat berbeda dengan caranya sendiri.
Nipah merupakan infeksi zoonosis
Virus Nipah telah dipastikan sebagai infeksi zoonosis atau penyakit menular yang ditularkan antarspesies, dari hewan ke manusia, ataupun sebaliknya. Virus ini pertama dilaporkan di dunia pada peternakan babi di Desa Sungai Nipah, Malaysia tahun 1999.
Pada tahun 2001 di Siliguri, India, penularan virus 75 persen dilaporkan terjadi di antara staf rumah sakit atau pengunjung.
Dari tahun 2001-2008, sekitar setengah dari kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia melalui pemberian perawatan kepada pasien yang terinfeksi.
Inang dalam kasus infeksi ini adalah babi, kelelawar buah, anjing, kambing, kuda, atau bisa juga domba.
Sedangkan hingga saat ini belum diketahui secara pasti virus Covid-19 merupakan zoonosis atau bukan. Hal ini masih diteliti oleh WHO.
Belum ada obatnya
Baik Covid-19 dan Nipah belum memiliki penawar atau obat yang digunakan untuk mencegah ataupun mengobati.
Saat ini, tidak ada perawatan berlisensi yang tersedia untuk infeksi virus Nipah (NiV). Perawatan terbatas pada perawatan suportif, termasuk istirahat, hidrasi, dan pengobatan gejala yang muncul,” kata Pusat Pengendalian Penyakit, dikutip dari India Today.
Namun saat ini CDC tengah mengembangkan dan mengevaluasi perawatan imunoterapi untuk mengobati infeksi Nipah.
Nipah lebih mematikan, tetapi tidak lebih menular dari Covid
Berdasarkan penilaian oleh jaringan Global Virus, tingkat kematian atau fatality rate dari virus Nipah ini adalah 45 persen hingga 70 persen dan ini didasarkan pada penilaian yang dibuat dari wabah virus Nipah sebelumnya di Kerala yang menewaskan 17 dari 19 pasien yang terinfeksi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus akan mengalami gejala infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa perawatan khusus. Data menunjukkan bahwa tingkat kematian Covid-19 rata-rata di bawah 1 persen.
Gejala
Infeksi virus Nipah pada manusia menyebabkan berbagai gejala klinis mulai dari infeksi tanpa gejala hingga infeksi saluran pernapasan akut dan peradangan pada otak yang cukup fatal, menurut WHO.
Orang yang terinfeksi virus ini awalnya akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala ini biasanya juga akan diikuti oleh rasa kantuk, adanya gangguan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang menunjukkan radang otak akut.
Sejumlah orang juga mengalami pneumonia atipikal. Radang otak akut biasanya terjadi pada pasien yang mengalami infeksi parah. Pasien akan mengalami kejang-kejang dan akan mengalami koma dalam kurun waktu 24-48 jam.(awy/act)