- unsplash/Daniel Schludi
Negara-Negara Kaya Diduga Timbun 1,2 Miliar Dosis Vaksin
Jakarta - Tepat pada akhir 2021, negara-negara kaya diperkirakan akan memiliki surplus 1,2 miliar dosis vaksin Covid-19. Vaksin-vaksin ini, menurut laporan Airfinity, tidak diperuntukkan untuk program donasi bagi negara-negara yang masih membutuhkan vaksin.
Airfinity mengungkapkan negara-negara yang kemungkinan memiliki kelebihan stok ini adalah Amerika Serikat, Inggris Raya, Uni Eropa, Kanada, dan Jepang. Negara-negara ini baru akan merilis jumlah stok vaksin terbarunya pada 7 September esok.
Ketimpangan akses vaksin ini telah menjadi perhatian bagi tokoh-tokoh kesehatan dan pejabat global. COVAX, skema pembagian vaksin global yang diinisiasi PBB, menargetkan dua miliar vaksin harus didistribusikan kepada masyarakat di 190 negara agar 20 persen populasi dunia bisa divaksin.
Namun perjanjian-perjanjian negara kaya dengan perusahaan produsen vaksin membuat COVAX tak mendapat stok vaksin sesuai yang ditargetkan. Menurut Aljazeera, fenomena ini mengindikasikan adanya penimbunan stok vaksin oleh negara-negara tersebut.
Minggu (5/9) waktu setempat, direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan keprihatinannya kepada menteri kesehatan yang tergabung dalam kelompok negara G20.
Mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown juga turut mengecam dengan mengatakan aksi penimbunan ini sebagai kebiadaban moral negara-negara kaya. (afr)