- ANTARA
Hamas Tegaskan Tak Akan Serahkan Senjata Sampai Palestina Merdeka
Kunjungan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya kritik terhadap koordinasi AS-Israel di Gaza, terutama terkait model distribusi GHF. Warga Palestina menyebut model ini sebagai alat pemindahan paksa dengan kedok bantuan kemanusiaan serta menjadi “perangkap maut” bagi para pencari bantuan, di mana lebih dari 1.300 orang tewas sejak Mei saat mengantre bantuan.
Hamas, Kamis menyebut kunjungan tersebut sebagai “aksi propaganda” untuk mengalihkan perhatian dunia dari kemarahan global atas apa yang digambarkan oleh kelompok-kelompok hak asasi dan pejabat PBB sebagai kampanye kelaparan sistematis oleh Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, sedikitnya 169 warga Palestina, termasuk 93 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel terus menggencarkan serangan brutal ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilancarkan terhadap wilayah tersebut.(ant/bwo)