- Anadolu
Manga The Future I Saw Prediksi Gempa Jepang Terjadi pada 5 Juli, Kini Viral dan Jadi Perbincangan
Jakarta, tvOnenews.com - Manga The Future I Saw viral hingga menjadi perbincangan. Pasalnya, manga ini disebut-sebut memprediksi gempa Jepang.
Melansir Reuters pada Jumat (4/7/2025), kedatangan wisatawan dari Hong Kong ke Jepang menurun sebesar 11 persen dalam hitungan tahun-ke-tahun.
Salah satu alasan penurunannya cukup “unik”. Salah satu agensi perjalanan Hong Kong menyalahkan prediksi media sosial yang bersumber dari sebuah manga The Future I Saw.
Manga yang pertama diterbitkan tahun 1999 dan diterbitkan ulang tahun 2021 ini menggambarkan tentang gempa dan tsunami yang melanda Jepang dan negara-negara tetangganya pada bulan Juli 2025.
Bahkan, beberapa pihak menafsirkan secara spesifik bahwa gempa dan tsunami di Jepang akan terjadi pada 5 Juli 2025.
Namun, spekulasi viral dan liar ini langsung dibantah oleh seniman di balik manga The Future I Saw, yakni Ryo Tatsuki.
Dia menyebut semuanya merupakan kebetulan dimana edisi pertama manga tersebut memperingatkan tentang bencana alam besar pada Maret 2011.
Pada tanggal dan tahun ini kebetulan merupakan bulan dan tahun ketika gempa dan tsunami dahsyat serta bencana nuklir melanda pantai timur laut Jepang yang menewaskan ribuan orang.
Jepang Mulai Evakuasi Warganya di Toshima Akibat Rangkaian Gempa
Media Jepang NHK melaporkan Otoritas Toshima di Akusekijima mulai mengevakuasi warganya menggunakan kapal yang berangkat dari Pelabuhan Kagoshima di mana mereka akan tinggal sementara.
Desa Toshima merupakan tempat yang terdiri dari rangkaian pulau yang diguncang serangkaian gempa bumi dalam dua pekan terakhir.
Para pejabat memperingatkan penduduk setempat untuk mewaspadai gempa susulan dengan Magnitudo 6,0 dan kemungkinan terjadinya longsor akibat hujan lebat.
Kamis (3/7/2025) lalu gempa dengan Magnitudo 5,5 melanda Tokara, pulau-pulau kecil di bagian barat daya Provinsi Kagoshima, setelah hampir 1,000 getaran dirasakan di kawasan tersebut selama dua pekan.
Sejak 21 Juni 2025, wilayah tersebut telah mengalami lebih dari 1.000 gempa bumi dan yang terendah Magnitudo 1,0.
Gempa dengan Magnitudo lebih rendah dari 5,0 juga tercatat pada Senin (30/6/2025) dan Rabu (2/7/2025) lalu. (nsi)