- ANTARA
Masjid Al Aqsa Diserbu Pejabat hingga Ekstremis Israel di Tengah Suasana Idulfitri
tvOnenews.com - Seorang menteri dan sejumlah ekstremis Israel mengepung Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Palestina.
Tak hanya itu, sebelumnya otoritas Israel juga terus memberlakukan pembatasan akses warga Palestina ke Masjid Al Aqsa.
Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jasem Albudaiwi mengecam penyerbuan Masjid Al Aqsa tersebut.
Menurutnya, hal itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap situs suci umat Islam.
- ANTARA
Aksi tersebut sekaligus mencerminkan niat pasukan penjajah untuk terus mengganggu keamanan dan stabilitas di wilayah-wilayah Palestina, katanya.
Menurutnya, serangan berulang yang dilakukan pemukim dan pejabat Israel ke halaman Masjid Al Aqsa itu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan status quo sejarah serta hukum Yerusalem.
Ia menyoroti bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran nyata dan terang-terangan terhadap kesucian Masjid Al Aqsa.
Hal itu merupakan rovokasi terhadap sentimen umat Islam dan juga eskalasi yang memperburuk ketegangan di kawasan.
Kondisi itu mendorong situasi ke dalam siklus kekerasan yang berkepanjangan, katanya.
Israel Batasi Akses Warga Palestina ke Al Aqsa
Otoritas Israel terus memberlakukan pembatasan terhadap akses warga Palestina ke Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem untuk Jumat keempat berturut-turut di bulan Ramadhan, meskipun banyak di antara mereka memiliki izin masuk.
Sejumlah warga Palestina mengatakan bahwa pembatasan ini diterapkan di pos pemeriksaan militer Qalandiya, yang memisahkan kota Yerusalem dan Ramallah di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Sejak Jumat pagi, ratusan warga Palestina lanjut usia mulai berdatangan ke pos pemeriksaan Qalandiya dengan harapan bisa mencapai Yerusalem dan melaksanakan salat di Masjid Al Aqsa. Namun, mereka dihadang oleh kehadiran militer Israel dalam jumlah besar.
Seorang jurnalis Anadolu melaporkan bahwa banyak warga Palestina, termasuk lansia, dilarang masuk dengan alasan mereka tidak memiliki izin yang sesuai, meskipun usia mereka seharusnya memenuhi syarat.
"Saya hanya ingin shalat di Al-Aqsa"
Um Alaa, seorang perempuan berusia 71 tahun dari Gaza yang telah tinggal di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023 untuk menjalani perawatan medis, mengungkapkan kekecewaannya kepada Anadolu.