- ANTARA
Dinkes DKI Jakarta Pastikan Pasien Cacar Monyet Membaik, Tapi Masih dalam Pantauan
Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, mengatakan bahwa pasien yang terjangkit Virus Cacar Monyet telah mengalami kebaikan.
"Kondisi pasien berangsur membaik," kata Lies saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).
Meski pun begitu, pasien itu tetap dalam pantauan Dinkes DKI Jakarta apabila mengalami gangguan atau keluhan kesehatan, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Lie mengatakan bahwa sebelum ditemukan pasien dengan Virus Cacar Monyet di Indonesia, pihaknya telah mengambil sikap antisipasi terhadap monkeypox atau cacar monyet.
Menurutnya, kewaspadaan Dinkes DKI Jakarta telah berlangsung sejak dua hingga tiga bulan. Pihaknya telah melakukan beberapa pengecekan terhadap pasien terduga terjangkit cacar monyet, namun hasil laboratorium menunjukkan hasil negatif.
"Kami sudah pernah menemukan beberapa pasien terduga yang kemudian setelah pemeriksaan lab hasilnya negatif," kata Lies.
Hingga akhirnya ada satu pasien yang terjangkit Virus Cacar Monyet. Namun mewakili Dinkes DKI Jakarta, Lies mengatakan pasien sudah menerima pengobatan dan kondisi kesehatan berangsur membaik.
"Baru kemudian pasien kemarin kami dapati hasilnya positif," tuturnya.
Lebih lanjut, Lies telah memastikan bahwa setiap tenaga kesehatan telah diberikan pengetahuan tentang bagaimana mendiagnosis atau menduga apabila bertemu pasien yang memiliki gejala cacar monyet.
Lies lantas mengatakan jika suatu waktu menemukan kasus yang sama, harus segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatannya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengonfirmasi temuan pasien pertama yang terjangkit cacar monyet di Indonesia.
Melansir dari konferensi pers yang dilakukan Kemenkes, Juru Bicara Syahril mengatakan adanya pasien pertama berasal dari DKI Jakarta berusia 27 tahun.
"Kemenkes mendapat hasil laporan pemeriksaan PCR tadi malam (Jumat, 19/8/2022), dan dengan cepat hari ini kami mengumumkan kepada masyarakat," kata Syahril, Sabtu (20/8/2022).
Ada pun alasan mengapa pasien berjenis kelamin ini terjangkit karena habis melakukan perjalanan keluar negeri pada 8 Agustus 2022. (agr/put)