news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Tren Medical Tourism Kian Dilirik Pasien untuk Layanan Kesehatan Modern, Jadi Cermin Kualitas Kesehatan?.
Sumber :
  • Istockphoto

Tren Medical Tourism Kian Dilirik Pasien untuk Layanan Kesehatan Modern, Jadi Cermin Kualitas Kesehatan?

Faktor utama yang mendorong medical tourism adalah waktu tunggu layanan, biaya medis, kemudahan akses, serta rasa aman pasien terhadap sistem kesehatan negara
Jumat, 26 Desember 2025 - 23:17 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Medical tourism atau wisata medis telah menjadi bagian dari lanskap kesehatan modern. Konsep ini merujuk pada praktik pasien bepergian ke negara lain untuk mendapatkan layanan medis dengan kualitas, teknologi, atau efisiensi yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Menurut laporan Medical Tourism Association (MTA) dan Global Healthcare Accreditation, negara-negara maju seperti Singapura, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang menjadi rujukan utama berkat standar klinis yang kuat dan sistem layanan pasien internasional yang terintegrasi.

Di Eropa Barat, Jerman dikenal sebagai pusat perawatan spesialis dan rehabilitasi, sementara Inggris menjadi rujukan layanan kesehatan berbasis riset. Di Asia, Singapura dan Korea Selatan menonjol dalam layanan berbasis teknologi tinggi, mulai dari bedah presisi hingga perawatan kanker

Faktor utama yang mendorong medical tourism adalah waktu tunggu layanan, biaya medis, kemudahan akses, serta rasa aman pasien terhadap sistem kesehatan negara tujuan.

Asia Tenggara kemudian muncul sebagai kawasan paling progresif dalam wisata medis global. Malaysia dan Thailand secara konsisten masuk dalam daftar destinasi unggulan karena mengombinasikan kualitas medis, biaya kompetitif, serta pendekatan layanan yang ramah pasien internasional, termasuk dari Indonesia.

Salah satu contohnya, Johor semakin menguat sebagai tujuan medical tourism bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari Batam dan Kepulauan Riau.

Kedekatan geografis, akses transportasi yang singkat, serta ekosistem kesehatan yang matang menjadikan Johor pilihan logis bagi pasien yang membutuhkan layanan medis modern tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

Salah satu rumah sakit di bawah jaringan IHH Healthcare Malaysia meresmikan International Lounge khusus untuk pasien Indonesia. Fasilitas ini dirancang sebagai pusat layanan terpadu yang mendampingi pasien sejak kedatangan, proses perawatan, hingga kembali ke negara asal. 

IHH Healthcare sendiri dikenal sebagai grup layanan kesehatan besar dengan jaringan rumah sakit internasional dan pengalaman panjang dalam medical tourism. 

Peresmian fasilitas tersebut dilakukan oleh Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr. Dzulkefly Ahmad, dan disaksikan oleh sejumlah pejabat kesehatan Johor serta jajaran manajemen rumah sakit, menandai komitmen Malaysia dalam memperkuat layanan kesehatan lintas negara.

Layanan Terintegrasi dan Pengalaman Pasien

International Lounge berfungsi sebagai one-stop centre yang membantu pasien Indonesia mengatur jadwal konsultasi dokter, akomodasi, tiket perjalanan, hingga transportasi dari bandara atau pelabuhan. Setelah pasien kembali ke Indonesia, dukungan administratif seperti pengurusan laporan medis tetap diberikan agar kesinambungan perawatan terjaga.

Pendekatan ini mencerminkan standar layanan medical tourism di negara maju, di mana aspek non-medis, seperti kenyamanan keluarga pendamping dan kejelasan alur layanan, menjadi bagian penting dari proses penyembuhan. 

Ruang tunggu yang nyaman dan pendampingan personal membantu pasien merasa lebih tenang selama menjalani perawatan. 

Data menunjukkan tren yang signifikan. Sejak 2022, lebih dari 20.000 pasien Indonesia tercatat mendapatkan perawatan, dan pada 2025 terjadi peningkatan kunjungan hingga 66 persen, mencerminkan kepercayaan yang terus tumbuh terhadap layanan kesehatan.

“Ketika seseorang bepergian untuk berobat, yang dicari bukan hanya dokter, tetapi juga ketenangan pikiran,” ujar Sipika Singh, Deputy Chief Executive Officer Rumah Sakit Gleneagles Johor. “Kami berterima kasih atas kepercayaan pasien Indonesia, dan kami berkomitmen memberikan perhatian dan pelayanan terbaik agar mereka dan keluarga dapat fokus pada pemulihan dengan rasa aman.”

Perspektif Indonesia: Tantangan dan Dampak Medical Tourism

Dari sudut pandang sistem kesehatan Indonesia, meningkatnya arus pasien ke luar negeri menghadirkan dua sisi. Di satu sisi, medical tourism menjadi indikator bahwa sebagian masyarakat masih mencari alternatif layanan kesehatan yang dianggap lebih cepat, terstruktur, atau spesifik untuk kasus tertentu. 

Hal ini sering berkaitan dengan keterbatasan layanan subspesialis, waktu tunggu, atau distribusi fasilitas kesehatan yang belum merata.

Namun di sisi lain, tren ini juga menjadi cermin sekaligus pemicu perbaikan. Kementerian Kesehatan RI dalam beberapa tahun terakhir mendorong penguatan rumah sakit rujukan nasional, pengembangan layanan unggulan, serta transformasi sistem kesehatan agar pasien tidak selalu harus berobat ke luar negeri. 

Benchmark terhadap negara tujuan medical tourism memberikan pembelajaran penting, mulai dari manajemen pasien internasional, integrasi layanan, hingga pendekatan human-centered care.

Medical Tourism sebagai Cermin Kualitas Layanan

Di tengah tren global wisata medis yang terus meningkat, Johor tampil sebagai simpul penting dalam peta medical tourism Asia Tenggara. Bagi pasien Indonesia, fenomena ini memperluas pilihan layanan kesehatan lintas negara. 

Sementara bagi Indonesia, arus tersebut menjadi pengingat bahwa peningkatan kualitas, akses, dan pengalaman pasien harus terus menjadi agenda utama agar sistem kesehatan nasional semakin kompetitif dan berkelanjutan. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral