news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Transformasi UMKM Digital: Website hingga Chatbot AI Jadi Senjata UMKM, Begini Strategi Bantu Bisnis Lebih Efisien.
Sumber :
  • Istockphoto

Transformasi UMKM Digital: Website hingga Chatbot AI Jadi Senjata UMKM, Begini Strategi Bantu Bisnis Lebih Efisien

Teknologi tidak lagi sekadar alat pendukung, melainkan fondasi baru bagi daya saing usaha kecil di era ekonomi digital. UMKM memiliki kesempatan yang lebih seta
Jumat, 26 Desember 2025 - 22:56 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Transformasi digital kini bukan lagi milik perusahaan raksasa. Di berbagai negara maju, teknologi justru menjadi pintu masuk utama bagi bisnis kecil untuk tumbuh dan bersaing. 

Laporan OECD menunjukkan bahwa adopsi website, aplikasi digital, dan otomatisasi berbasis data mampu meningkatkan produktivitas UKM di Eropa hingga dua digit. 

Di Amerika Serikat, Small Business Administration (SBA) juga mencatat bisnis kecil yang memiliki kehadiran online cenderung lebih cepat pulih dan ekspansif dibanding yang masih sepenuhnya offline.

Fenomena serupa terlihat di Asia. Jepang dan Korea Selatan mendorong UMKM mengadopsi aplikasi mobile dan Internet of Things (IoT) untuk efisiensi operasional. 

Hasilnya, bisnis skala kecil mampu menekan biaya produksi, mempercepat layanan, dan menjangkau pasar lintas wilayah. Teknologi tidak lagi sekadar alat pendukung, melainkan fondasi baru bagi daya saing usaha kecil di era ekonomi digital.

Indonesia pun bergerak ke arah yang sama. Di tengah persaingan pasar yang semakin padat, kehadiran teknologi seperti website profesional, aplikasi mobile, software kustom, hingga IoT terbukti membuka peluang baru bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM memiliki kesempatan yang lebih setara untuk masuk ke ranah online dan bersaing dengan perusahaan berskala besar.

Website kini tidak hanya berfungsi sebagai etalase digital, tetapi juga instrumen penting untuk membangun kepercayaan konsumen. Identitas merek, portofolio produk, hingga sistem pemesanan dapat terintegrasi dalam satu platform. 

Aplikasi mobile melangkah lebih jauh dengan menawarkan pengalaman personal, transaksi cepat, serta komunikasi langsung dengan pelanggan. Model ini terbukti efektif di banyak negara maju, di mana konsumen semakin terbiasa berinteraksi lewat gawai.

Melansir dari berbagai sumber, kebutuhan akan software kustom terus meningkat. Berbeda dengan aplikasi siap pakai, solusi kustom dirancang khusus sesuai proses bisnis perusahaan. 

Keunggulannya terletak pada fleksibilitas, tingkat keamanan yang lebih baik, serta kemampuan beradaptasi seiring pertumbuhan usaha. Dengan sistem yang disesuaikan, perusahaan tidak perlu mengorbankan efisiensi hanya karena keterbatasan fitur aplikasi umum.

Internet of Things (IoT) juga mulai memainkan peran strategis. Di sektor manufaktur, sensor IoT memungkinkan pemantauan mesin secara real-time untuk mencegah kerusakan dan menekan downtime. 

Pada industri ritel, IoT membantu pengelolaan stok otomatis, sementara di bidang logistik teknologi ini digunakan untuk pelacakan pengiriman yang lebih akurat dan transparan. Praktik serupa telah lama diterapkan di Jerman dan Singapura sebagai bagian dari industri 4.0.

Pendekatannya terbilang berbeda. Alih-alih langsung menawarkan produk teknologi, tim akan memulai dengan analisis bisnis secara mendalam. Tujuannya adalah memahami persoalan nyata yang dihadapi klien. 

Salah satu perusahaan teknologi yang aktif mendorong transformasi digital tersebut adalah Iyote (Meroket Bersama Iyote). “Dari hasil analisis tersebut, barulah diracik solusi teknologi yang tepat guna, baik berupa website, aplikasi mobile, software kustom, maupun integrasi IoT,” kata Budi Irwan Firmansyah, pendiri Iyote.

Tidak hanya berhenti di sana, mereka juga mengembangkan Chatbotnesia sebagai bagian dari transformasi digital berbasis kecerdasan buatan. 

Chatbotnesia dirancang untuk membantu otomatisasi tugas bisnis, mulai dari layanan pelanggan, administrasi keuangan, hingga penjualan.

Sistemnya dibuat sederhana: pengguna memilih jenis AI sesuai kebutuhan, melatih chatbot dengan dokumen product knowledge, lalu mengintegrasikannya ke berbagai platform seperti WhatsApp, Instagram, atau Shopee.

Keunggulan Chatbotnesia terletak pada kemampuan AI yang lebih natural. Tidak seperti chatbot konvensional yang kaku, sistem ini mampu memahami bahasa sehari-hari, singkatan, bahkan kesalahan ketik. 

AI juga dapat menyesuaikan gaya komunikasi, baik formal, santai, maupun menggunakan bahasa daerah. “Dengan dukungan integrasi omnichannel dan opsi privasi data seperti on-premise, Chatbotnesia memberikan fleksibilitas tinggi bagi berbagai jenis bisnis,” jelas Budi Irwan Firmansyah.

Melalui kombinasi website, aplikasi, software kustom, IoT, dan AI, memperlihatkan bahwa transformasi digital bukan hal yang rumit atau mahal bagi UMKM. 

Justru dengan strategi yang tepat, teknologi dapat menjadi akselerator utama agar bisnis kecil lebih efisien, adaptif, dan siap bersaing di pasar digital yang semakin kompetitif. (udn)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral